Aku buka buku bersampul biru, kertas putih bergaris, bertabur hiasan bunga mawar yang berwarna pink lembut. Walau hanya seulas namun meneduhkan mata kala melihatnya. Aroma wangi mawar yang menyeruak dari lembaran halaman yang kubuka semakin menambah betah aku membukanya. Buku ini sarat dengan kenangan. Kenangan manis antara aku dan kamu. Lima belas tahun bersama dalam sebuah pernikahan bukanlah waktu sebentar. Buku ini menjadi saksi perjalanan kisah awal pernikahan aku dan kamu. Kutengok di ujung meja sebelah kanan, tersimpan rapi sebuah balpoint dalam gelas putih yang sengaja aku alih fungsi sebagai tempat pensil dan pulpen. Balpoint itu berwarna abu abu, dengan bahan stainless bergaris ada namamu disana dengan huruf berwarna emas lengkap dengan gelar dan nama perusahaan tempatmu bekerja. Di ujung Balpoint itu ada sebuah tali kecil berwarna hitam tergantung pendek. Di ujung tali itu ada bandul kecil dan disana ada sebuah frame kecil di dalamnya ada fotoku. Kamu selalu bilang jika...
Menulislah maka kau akan selamanya hidup meski raga sudah bertumpuk tanah tak bernyawa