Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label My Diary

Jalan Hidup Tak Pernah Ada Yang Tahu

  Jalan hidup tak pernah ada yang tahu. Tak pernah terlintas sedikitpun aku akan menetap di kota ini. Kota yang kecil namun ramai dan menjadi perlintasan utama Jakarta Sukabumi. Jalan hidup tak pernah ada yang tahu jika sebuah iklan lowongan kerja sebagai pustakawan di sebuah sekolah berasrama akan membawaku ke sebuah perjalanan menemui separuh jiwaku. Jalan hidup tak pernah ada yang tahu ternyata sosok ibu baik hati itu sudah mengantarkanku pada sebuah jalan aku bisa bertemu denganmu. Merajut hidup dalam cinta bersamamu. Jalan hidup tak pernah ada yang tahu siapa sangka aku tak pernah lagi pergi kemana mana dan selalu setia menetap disini. Di tempat kelahiranmu dan menemanimu dua dekade lebih. Jalan hidup tak pernah ada yang tahu jika ternyata dari pertemuan singkat yang tak lebih dari dua bulan itu telah menghadirkan selaksa cinta yang selalu bersemayam abadi di hati. Jalan hidup tak pernah ada yang tahu ternyata kamu adalah yang selalu akan ada disisi menemaniku dalam suka dan duka.

Iduladha 1443 Hijriah

  Tahun 1443 Hijriah ini umat muslim kembali merayakan Iduladha. Namun khusus tahun ini saya baru pertama kali dalam sejarah merasakan Iduladha yang berbeda dari biasanya. Mengapa berbeda? Karena biasanya sehari setelah wukuf di Arafah besoknya langsung masyarakat di Indonesia merayakan Iduladha. Perayaan Iduladha tidak pernah ada perbedaan waktu hampir di seluruh wilayah Indonesia dan berbagai organisasi islam menetapkan Iduladha dengan waktu yang sama. Tahun 1443 Hijriah ini wukuf di Arafah 9 Dzulhijah jatuh pada hari jumat tanggal 8 Juli di Indonesia. Wukuf adalah bermalam di Padang Arafah dan merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah haji. Besoknya adalah pelaksanaan   Iduladha. Maka Iduladha dilaksanakan oleh seluruh jamaah haji di mekkah pada hari Sabtu 10 Dzulhijah atau 9 Juli 2022. Sementara itu, pemerintah menetapkan Iduladha secara resmi di Indonesia adalah tanggal 10 Juli 2022 pada hari Minggu. Disinilah beberapa perbedaan terjadi. Muhammadiyah melaksanakan Iduladha pada ha

Treatment Laser CO2

  Kemarin saya mengunjungi klinik perawatan kulit ERHA yang berada di jalan Surya Kencana Kota Sukabumi. Saya akan melakukan treatment buat menghilangkan milia yang ada di kulit wajah saya. Milia ini adalah sejenis benjolan putih yang ukurannya sangat kecil, biasanya ada di sekitar wilayah mata dan hidung. Sekilas memang tidak akan terlihat, namun jika diperhatikan akan terlihat dan bagi sebagian orang itu bisa mengganggu penampilan. Milia yang saya miliki ada di beberapa titik, maka setelah beberapa kali ditawari oleh dokter yang selama ini menangani saya akhirnya saya menerima untuk dilakukan tindakan. Tindakan yang dilakukan adalah laserC02. Mengapa saya memutuskan untuk melakukan laserCO2? Karena kadang- kadang milia ini terasa perih jika sudah tersentuh dengan keringat. Sehingga saya memutuskan untuk menghilangkannya. Tindakan laserCO2 ini berlangsung selama kurang lebih satu  jam  setengah. Teknologi ini mampu membantu menghilangkan bekas luka, kutil, tanda lahir, hingga keripu

Menu Diet Aman dan Nyaman

Tahun 2018 yang lalu saya pergi umroh bersama suami. Saat itu saya tenang-tenang saja dengan berat badan 65kg. Tidak pernah membayangkan akan sesuatu yang merepotkan saat menjalani ibadah umroh. Sesampainya disana ternyata banyak ibadah yang memerlukan ketahanan fisik yang prima. Saat melakukan ibadah thawaf mengelilingi kabah 7 kali saya kelelahan. Begitupun ketika melakukan sai berlari kecil bolak balik sebanyak 7 kali. Rasanya ngos ngosan tak karuan. Nafas saya pendek dan badan saya yang berat ikut mempengaruhi kondisi fisik sehingga cepat merasa lelah. Menaiki bukit Jabal Rahmah adalah agenda perjalanan berikutnya yang cukup menguras tenaga. Hampir 90% kegiatan di Mekkah dan Madinnah dilakukan dengan berjalan kaki. Sepulang umroh saya merenung dan berpikir betapa repotnya jika badan saya tetap seperti ini manakala harus banyak beraktivitas fisik. Akhirnya saya memutuskan untuk mengatur dan memperbaiki pola makan agar berat badan turun sesuai dengan Index masa tubuh. Pertama tama ya

Jejak Langkah Penuh Cinta

Perpustakaan adalah sebuah kata yang tidak bisa dipisahkah dalam hidup saya. Lebih dari separuh umur saya dihabiskan di dunia yang bergelut dengan buku ini. Dunia yang saya jalani dengan sepenuh cinta dan pengabdian. Mengawal sebuah perpustakaan sekolah di tempat saya bekerja dari mulai titik nol hingga sudah berkembang seperti saat ini. Penuh liku dan cerita berkesan, melewati suka dan duka. Tahun 2017 saya mewakili sekolah   mengikuti lomba Tenaga Perpustakaan Berprestasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. Lomba tersebut diadakan secara bertahap mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga ke tingkat nasional. Tingkat kabupaten saya lolos dan bertanding di tingkat provinsi. Lomba terpusat di Bandung tepatnya di sebuah hotel di Lembang dan banyak sekali berkas lomba yang harus saya siapkan. Mulai dari fortofolio, laporan penyelenggaraan perpustakaan, laporan kinerja pengelolaan layanan dan koleksi, laporan produk hasil karya dan tulisan best practice. Semua laporan tersebut ter

Menu Berekat

Ada banyak  kenangan di masa kecil saya yang berkesan dalam hidup. Salah satunya adalah  masakan menu berekat. Berekat adalah istilah di kampung halaman saya yaitu menu makanan yang didapat dari hajatan atau tahlilan. Menu berekat ini isinya nasi putih, sambel goreng kentang, daging sapi atau ayam goreng dan buncis masak kecap dan bihun sayur atau mie goreng.Menu berekat ini dimasukkan ke dalam wadah berupa besek bambu. Dulu belum ada musim stereofoam atau kotak nasi kerts seperti yang menjamur saat ini. Besek ini akan kita dapatkan jika memenuhi undangan sebelum waktunya. Dalam istilah di masyarakat kami memenuhi undangan sebelum waktunya si empunya hajat menggelar hajatannya dinamakan nyambungan. Hanya orang-orang yang datang ke nyambungan inilah yang akan mendapatkan besek dengan menu berekat di dalamnya. Jika datang pada waktu hari hajatnya maka akan disajikan makan prasmanan seperti biasa dan tamu undangan tidak dibekali lagi dengan menu berekat dalam besek bambu tersebut.  Menu b

Ibu Bahagia Pondasi Keluarga Harmonis

  Sosok ibu memegang peran penting dalam menciptakan kebahagiaan dan keharmonisan keluarga. Anda Pernah mendengar slogan yang mengatakan bahwa keluarga bahagia berawal dari ibu yang bahagia ? Slogan itu memang benar adanya. Masyarakat kita masih beranggapan bahwa wanita adalah tokoh sentral dalam mengurus rumah tangga termasuk dalam mengurus anak-anak. Di dalam masyarakat kita, sosok ayah adalah sebagai pencari nafkah keluarga sehingga lebih sering meninggalkan rumah dibandingkan dengan ibu yang lebih banyak memiliki waktu di rumah. Pada ibu bekerja sekalipun, tetap saja fungsi ibu rumah tangga tidak bisa dilepaskan begitu saja. Seorang ibu meskipun sebagai wanita bekerja tidak bisa lepas dari urusan rumah tangga dan pengasuhan anak-anaknya. Mengapa ibu harus bahagia ? Ibu bahagia adalah ibu yang memiliki mental sehat. Kondisi ibu yang memiliki mental sehat akan menularkan kebahagian kepada seluruh anggota keluarga. Ibu akan mendidik anak-anaknya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan,

Operasi Batu Empedu

  Saat itu bulan Desember 2020, tiba-tiba saya merasakan sakit yang luar biasa di ulu hati terus menjalar hingga ke punggung belakang. Saking sakitnya, saya tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata bagaimana rasanya. Semalam suntuk saya tidak bisa tidur. Berbagai posisi saya coba semuanya tidak ada yang bisa membuat nyaman. Akhirnya hanya bisa duduk sambil merasakan sakit yang amat sangat. Saya coba meredakannya dengan menempelkan botol kaca yang diisi air panas lalu dibalut dengan handuk kecil. Walau sebenarnya tidak begitu membantu meredakan rasa sakit namun saya tetap mencobanya sambil berharap rasa sakit itu mereda. Malam itu saya benar-benar merasakan panjangnya malam dengan setiap detik yang berlalu. Sedih sekali saat itu, saya hanya bisa menahan sakit meringis. Esok paginya rasa sakit itu lumayan berkurang tapi saya belum bisa beraktivitas. Rasa sakit itu masih timbul tenggelam. Malam harinya sakit itu kembali menyerang, sayapun menyerah pasrah. Suami membawa saya ke rumah saki

Berita tentang Eril, Darinya Kita Belajar

Sungguh luar biasa animo masyarakat terhadap berita meninggalnya Eril putra Pak Ridwan Kamil gubernur Jawa Barat.  Sejak berita tenggelamnya Eril saat berenang hingga  hilang tenggelam terbawa arus air sungai Aaree seolah tiada henti jutaan doa mengalir untuknya. Perhatian masyarakat, doa, dukungan dan simpati tak pernah putus. Laman media sosial pa Gunernur Ridwan Kamil dan ibu Atalia menjadi saksi begitu banyak doa dan simpati mengalir dari seluruh lapisan masyatakat tidak hanya masyarakat Jawa Barat namun dari seluruh penjuru tanah air. Begitu besar perhatian masyarakat terhadap Eril. Sejak hilang tanggal 24 Mei lalu sampai saat ini berita tentang Eril masih menjadi tredding topic. Seluruh media meliput tiada henti perkembangan tentang Eril setiap saat. Bahkan di Bern seluruh warga mengetahui berita tentang Eril. Pencarian tiada henti dilakukan hingga ditemukannya jenazah pada hari rabu tanggal 8 Juni pagi waktu setempat. Saat kabar tersebut sampai di tanah air  masyarakat berbond

Lukisan Ibu

  Salah satu kenangan yang kuat melekat di ingatan   tentang ibu salah satunya adalah sebuah lukisan kristik di ruang tengah rumah masa kecil saya. Sebuah lukisan yang dibuat selama 6 bulan oleh ibu disela-sela kesibukannya mengajar dan mengerjakan tugas rumah tangga serta mengurus anak-anak. Ibu mengerjakan kristik itu di siang hari sepulang sekolah. Lukisan yang bergambar seorang perempuan bergaun panjang berwarna hijau dan ungu dengan memakai penutup kepala warna hijau. Dia memegang jendela bertirai panjang warna merah yang terbuka sambil melihat pemandangan di sekitarnya berupa rumah-rumah tua dengan atap-atap   tinggi.   Wanita tersebut berada dalam sebuah ruangan berlantai kotak kotak dengan warna hitam dan putih. Di sudut ruangan ada meja berwarna merah bergaris hitam serta   jam dinding antik yang loncengnya berbentuk tali panjang menjuntai ke bawah. Sebuah   lukisan perahu di sisi sebelah jam dinding yang sedikit tertutup jendela terlihat di sisi kiri jam dinding. Di belakang

Perjalanan ke Perpusnas

  Sumber foto : Dokumen Pribadi Hari ini saya membersamai anak-anak sekolah tempat saya bekerja mengunjungi Perpustakaan Nasional di Jakarta. Perpustakaan yang kami kunjungi adalah perpustakaan yang terletak di jalan Medan Merdeka Selatan letaknya persis stasiun kereta api Gambir. Kami berangkat dari Sukabumi jam 05.00 sehabis solat subuh dengan 2 mobil hi ace dan 1 mobil minibus. Perjalanan ke Perpusnas ini membawa 31 orang siswa yang tergabung dalam unit kegiatan Duta Literasi dan Eskul Book Club. Sampai di Jakarta jam 08.00 pagi sementara Perpusnas baru buka pada jam 09.00 maka kami pun menunggu sekitar 1 jam. Kami memutuskan mengadakan briefing terlebih dahulu. Dalam briefing dijelaskan beberapa kesepakatan serta tata tertib agar kunjungan berlangsung aman dan lancar. Siswa dibuat dalam beberapa kelompok dengan satu koordinator untuk memudahkan koordinasi. Lantai pertama yang kami tuju adalah lantai 2. Seluruh siswa yang belum mendaftar jadi anggota Perpusnas melakukan pendafta

Hikmah Sebuah Kejadian

  Tulisan ini masih satu rangkaian dengan cerita sebelumnya. Hanya saja berbeda dalam topik ulasan. Cerita sebelumnya saya menulis tentang pengalaman berkesan dan menyenangkan. Saat ini saya akan sedikit mengulas tentang cerita yang kurang berkenan.   Bercerita tentang pengalaman menggunakan jasa antar via aplikasi ini ada juga pengalaman yang sedikit tidak menyenangkan. Meskipun demikian, saya tidak pernah memberi bintang satu atau melakukan aduan atas semua layanan yang kurang tersebut. Saya hanya berdoa dan berharap mereka sadar dan tidak melakukan perbuatan yang sama di kemudian hari sambil berdoa kepada Allah agar tidak dipertemukan dengan pengendara yang mempunyai sifat seperti itu.   Beberapa pengalaman tidak menyenangkan yang pernah saya dapatkan adalah pengendara jasa antar meminta ongkir kembali di penerima padahal sudah dibayar oleh pengirim dengan saldo yang ada di aplikasi   sehingga ongkir terbayar dua kali. Dalam beberapa kesempatan seringkali saya memberi subsidi ongkir

Pancasila dan Burung Garuda

  Hari ini bertepatan dengan tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Saya berkenalan dengan nama Pancasila  sejak dari kelas satu SD.  Waktu itu ada mata pelajaran PMP yang merupakan kepanjangan dari Pendidikan Moral Pancasila. Pelajaran PMP ini sudah mengalami beberapa kali perubahan nama sebelumnya. Dulu pada mata pelajaran PMP ini saya belajar dan menghapal butir-butir Pancasila. Selain itu belajar juga tentang Undang-Undang Dasar 1945. Seluruh pasalnya harus saya hapal di luar kepala. Waktu masuk ke jenjang SMP seluruh siswa baru mendapatkan penataran P4 yang merupakan kepanjangan dari Pendidikan, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Penataran P4 ini diberikan pada saat kegiatan OPSPEK di awal masuk kelas 1 SMP. Begitupun ketika masuk ke jenjang SMA saya kembali mendapatkan penataran P4 ini. Pada saat masa sekolah SMP dan SMA mata pelajaran PMP berganti nama menjadi PPKN atau singkatan dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. https://id.wikipedia.org/wiki/Pa

Sekelumit Kisah Ekspedisi Langganan

sumber gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/JNE Sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia jual beli setiap hari pasti ada transaksi penjualan dan pembelian yang saya lakukan. Hampir setiap hari saya mengirimkan barang untuk dikirim ke konsumen-konsumen pembeli produk yang saya jual. Pengiriman biasanya dilakukan melalui jasa ekspedisi jika ke tempat yang jauh. Sementara jika tempatnya dekat dan terjangkau dari segi jarak saya mengirimkan barang melalui aplikasi ojek online. Dalam mengirimkan paket melalui jasa ekspedisi saya sangat terbantu dengan sistem pick up yang dilakukan oleh mereka. Jasa penjemputan paket ke rumah sangat membantu dalam menghemat waktu dan tenaga. Pengirim tidak usah repot mendatangi kantor ekspedisi tersebut karena ada sang kurir yang akan mengambil paket. Kebetulan saya menggunakan jasa langganan pick up paket melalui JNE kantor cabang terdekat. Alhamdulilah pelayanannya baik sekali dan memuaskan. Kapanpun saya akan mengirimkan paket cukup menghubungi kurir

Tempat menyenangkan itu bernama KMB

Perkenalanku dengan Komunitas Menulis Bersama atau KMB adalah saat dua sahabatku Lia dan Elyk mengikuti dan bergabung di komunitas tersebut. Saya yang ingin mempunyai tempat penampungan coretan catatan-catatan tulisan saya yang tak jarang juga sebagai media pelepas penat langsung tertarik untuk ikut juga. Alhasil bergabunglah saya di KMB.  Ternyata disana saya bertemu dengan banyak teman yang berlatar belakang keilmuan dan aktivitas yang beragam. Banyak hal yang bisa saya ambil sisi positif keberadaan saya disana. Saya menambah banyak ilmu baru dan sharing diskusi tentang banyak hal. Ada psikolog, dokter, penulis, konsultan keluarga, pebisnis dan masih banyak lagi latar belakang teman teman di KMB. Senang rasanya bisa berbagi pula dengan teman-teman di KMB tentang dunia kepustakawanan dan literasi yang saya geluti. KMB membuat saya selalu harus dan wajib menulis. Saya senang dengan paksaan itu. Sebuah pemaksaan yang membuat bertambah skill dan meningkatkan kemampuan menulis. Melalui KM

Loving You My Sim Card

  Pertama kali saya punya no handphone waktu itu tahun 2000. Hp pertama saya merk nya Motorola, dibeli dari seorang teman di Bandung seharga 500 ribu rupiah. Saat itu masih jarang orang memegang dan mempunyai   HP. Saya memutuskan untuk membeli HP, karena merasakan agak kesulitan untuk mau menelepon karena saya tinggal di asrama saat itu dan jika harus menelepon maka harus antri bersama anak-anak murid saya. Setelah memiliki HP Motorola tersebut, saya membeli sim card. Sim Card simpati dari telkomsel dengan no unik. Sim Card tersebut saya beli dengan harga 500 ribu rupiah. Maka total modal yang saya keluarkan saat itu untuk membeli dan memiliki HP plus sim cardnya adalah 1 juta rupiah. Sebuah harga yang lumayan mahal untuk saya saat itu. Satu juta maan…. Bandingkan dengan saat ini , dimana harga sim card hanya 5 ribu rupiah saja. No simpati tersebut sampai saat ini masih setia menemani. Mendampingi perjalanan hidup saya. No itu legend banget deh. Udah 22 tahun umurnya. Jika dia manus

Tempat Paling Nyaman itu Adalah Rumah

  Pekan ini jagat dunia maya dihebohkan oleh treding topi c di twitter tentang sosok NW. Gadis asal Mojokerto ini ditemukan tewas bunuh diri di dekat makam ayahnya. Mengenaskan sekali nasib yang menimpanya. Menurut berita di treding topik tersebut, NW bunuh diri akibat depresi karena hamil di luar nikah dan mendapat tekanan dari banyak fihak. Saya tidak hendak membahas berita tersebut. Namun, ada beberapa hal yang menarik perhatian saya. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Apa yang sesungguhnya sedang terjadi di masyarakat kita? Di rumah-rumah keluarga kita ? Bagaimana hubungan orang tua dan anak dalam keluarga   di masyakarat saat ini ? Begitu banyak pertanyaan berkecamuk di kepala saya. Saya mencoba mengurai beberapa hal yang mungkin bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dari beberapa litelatur yang saya baca, ada beberapa hal yang bisa saya tulis disini. Pertama adalah pentingnya membangun komunikasi yang baik dengan anak-anak di keluarga. Orang tua memegang peranan penting da

Kisah Perjalananku

Kisah Perjalananku Aku bertanya pada bulan, apakah dia merasa berat harus menanggung cahaya matahari setiap malam ? Bersinar namun sejatinya dia gelap ? Apakah tidak merasa berdosa memberi terang yang palsu ? Cantik rupa namun sebenarnya dia tidak berwajah. Bulan tersenyum padaku seraya berkata, hai..kenapa kamu berpikir seperti itu ? Ini adalah tugasku. Tuhan memberikan tugas ini padaku. Maka aku harus patuh pada ketetapanNYA. Walaupun aku harus tampil dengan sinar sang matahari, namun aku bahagia karena masih bisa memberi cahaya pada sang gulita malam. Memberi panduan jalan pada makhluk yang tak bisa menembus pekatnya malam. Walau di siang hari aku tak terlihat karena tersapu sinar mentari, namun aku yakin jejak terangku di malam hari pasti akan ada yang mengingatnya. Walau mungkin tak banyak. Bersyukur saja. Dengan bersyukur kita akan merasa cukup dan selalu bahagia. Aku kembali berjalan . Sekarang aku bertemu semut. Aku bertanya padanya, apakah dia tidak merasa menjadi yang palin