Langsung ke konten utama

Loving You My Sim Card

 

Pertama kali saya punya no handphone waktu itu tahun 2000. Hp pertama saya merk nya Motorola, dibeli dari seorang teman di Bandung seharga 500 ribu rupiah. Saat itu masih jarang orang memegang dan mempunyai  HP. Saya memutuskan untuk membeli HP, karena merasakan agak kesulitan untuk mau menelepon karena saya tinggal di asrama saat itu dan jika harus menelepon maka harus antri bersama anak-anak murid saya.

Setelah memiliki HP Motorola tersebut, saya membeli sim card. Sim Card simpati dari telkomsel dengan no unik. Sim Card tersebut saya beli dengan harga 500 ribu rupiah. Maka total modal yang saya keluarkan saat itu untuk membeli dan memiliki HP plus sim cardnya adalah 1 juta rupiah. Sebuah harga yang lumayan mahal untuk saya saat itu. Satu juta maan…. Bandingkan dengan saat ini , dimana harga sim card hanya 5 ribu rupiah saja.



No simpati tersebut sampai saat ini masih setia menemani. Mendampingi perjalanan hidup saya. No itu legend banget deh. Udah 22 tahun umurnya. Jika dia manusia maka sudah dewasa dan mau lulus kuliah. Buat saya no HP adalah salah satu alat personal branding. Maka , jika no hp berubah rubah terus orang akan sulit mengingat kita dan mungkin saja akan susah menghubungi kita karena kehilangan no kontak. Mungkin untuk saat ini bagi kita sebagai pemilik no HP, dengan berganti no HP tidak begitu repot karena no kontak biasanya disimpan di email tidak di perangkat. Sehingga jika ganti perangkat HP ataupun ganti no HP no kontak yang ter save akan tetap aman. Hanya saja, tetap saja bagi saya no HP yang menetap adalah sebuah kemudahan bagi orang lain untuk mengingat saya dan menghubungi saya. Apalagi jika kita banyak berhubungan dengan orang atau banyak melakukan aktivitas yang mengharuskan kita berkomunikasi dengan banyak orang.

Saya cinta sama no HP simpati saya ini. Meski sudah beberapa kali di upgrade fisik sim card nya di Grapari dan beberapa kali berpindah pindah rumah karena saya berganti HP dia tetap menemani. Loving You My Sim Card. Jika mau tahu no HP saya gampang banget cek aja instagram saya di @halalmart.dc.heni pasti ada link nya disana

Komentar

  1. Wah sama ya hp pertama saya juga Motorola bentuknya kecil berwarna biru. Saya beli seven 300.000 doang...kemana ya itu hp...hehe

    BalasHapus
  2. Sama nih, simcard saya juga sudah bertahan cukup lama 😁🤭

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Artikel

  Judul : 3 Hal Yang Perlu Diajarkan Pada Anak Dengan Cara Sederhana Nama Penulis : Indra Mahardika Sumber : https://www.kompasiana.com/indramahardika/628b92fdf1f29865a91a1232/3-hal-yang-perlu-diajarkan-pada-anak-dengan-cara-sederhana?page=all#section2 Tahun terbit :   Mei 2022   Dalam menjalankan biduk rumah tangga pendidikan anak adalah salah satu hal terpenting dan   menjadi fokus perhatian para orang tua yang sudah mempunyai keturunan. Pendidikan anak dalam keluarga adalah kewajiban utama bagi   ayah dan ibu dalam keluarga terutama di masa –masa golden ages. Masalah penanaman karakter dan budi perkerti serta melatih kemandirian anak tidak bisa diwakilkan oleh pengasuh. Sesibuk apapun orang tua mereka harus mempunyai waktu untuk bercengkrama dan waktu khusus dengan anak-anak. Contoh dan suri tauladan adalah pendidikan terbaik dari orang tua kepada anak-anak.   Membaca sebuah artikel dari website kompasiana yang ditulis oleh salah satu kon...

Perjalanan ke Perpusnas

  Sumber foto : Dokumen Pribadi Hari ini saya membersamai anak-anak sekolah tempat saya bekerja mengunjungi Perpustakaan Nasional di Jakarta. Perpustakaan yang kami kunjungi adalah perpustakaan yang terletak di jalan Medan Merdeka Selatan letaknya persis stasiun kereta api Gambir. Kami berangkat dari Sukabumi jam 05.00 sehabis solat subuh dengan 2 mobil hi ace dan 1 mobil minibus. Perjalanan ke Perpusnas ini membawa 31 orang siswa yang tergabung dalam unit kegiatan Duta Literasi dan Eskul Book Club. Sampai di Jakarta jam 08.00 pagi sementara Perpusnas baru buka pada jam 09.00 maka kami pun menunggu sekitar 1 jam. Kami memutuskan mengadakan briefing terlebih dahulu. Dalam briefing dijelaskan beberapa kesepakatan serta tata tertib agar kunjungan berlangsung aman dan lancar. Siswa dibuat dalam beberapa kelompok dengan satu koordinator untuk memudahkan koordinasi. Lantai pertama yang kami tuju adalah lantai 2. Seluruh siswa yang belum mendaftar jadi anggota Perpusnas melakukan pend...

Buku Bajakan : Beberapa Tips Mengenali dan Menghindarinya

  Buku bajakan memang tak bisa dipungkiri sangat banyak beredar di negara kita. Hal ini didukung oleh belum kuatnya penerapan regulasi aturan tentang Undang-Undang Hak Cipta di lapangan. Hal ini dibuktikan pula oleh banyaknya marketplasce yang masih bebas memperjualbelikan buku-buku bajakan di lapak jualan onlinenya. Tere Liye penulis kenamaan di Indonesia sampai menulis satu novel khusus yang berlatar belakang tema pembajakan. Novel tersebut berjudul Selamat tinggal. Novel ini pun sudah saya review di artikel sebelumnya. Sebagai seorang pustakawan, saya menerapkan kebijakan yang tidak bisa ditawar untuk koleksi perpustakaan yang dikelola. Koleksi buku perpustakaan tidak boleh buku bajakan karena perpustakaan harus menghargai hak cipta si penulis buku. Dengan membeli buku original atau asli maka royalti akan masuk ke penulis tersebut. Sebaliknya jika kita membeli buku bajakan maka royalti tidak akan masuk dan menjadi penghasilan penulis. Menulis buku dan ide menulis itu mahal. Me...