Pekan ini
jagat dunia maya dihebohkan oleh treding topic di twitter tentang sosok
NW. Gadis asal Mojokerto ini ditemukan tewas bunuh diri di dekat makam ayahnya.
Mengenaskan sekali nasib yang menimpanya. Menurut berita di treding topik
tersebut, NW bunuh diri akibat depresi karena hamil di luar nikah dan mendapat
tekanan dari banyak fihak. Saya tidak hendak membahas berita tersebut. Namun,
ada beberapa hal yang menarik perhatian saya. Mengapa hal ini bisa terjadi ?
Apa yang sesungguhnya sedang terjadi di masyarakat kita? Di rumah-rumah
keluarga kita ? Bagaimana hubungan orang tua dan anak dalam keluarga di masyakarat saat ini ? Begitu banyak
pertanyaan berkecamuk di kepala saya. Saya mencoba mengurai beberapa hal yang
mungkin bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dari beberapa litelatur
yang saya baca, ada beberapa hal yang bisa saya tulis disini.
Pertama
adalah pentingnya membangun komunikasi yang baik dengan anak-anak di keluarga. Orang
tua memegang peranan penting dalam pengasuhan serta membentuk akhlaq dan
perilaku sang anak. Dalam upaya membangun komunikasi antara orang tua dengan anak-anaknya, saya mengutip pesan Ali Bin
Abi Thalib dalam mengasuh dan mendidik anak, menurut sahabat Rosul sekaligus
menantu tercinta tersebut, Ali menggunakan
rumus 7X3 dalam mendidik anak. Ali Bin Abi Thalib berkata ada 3 kelompok
pembagian usia anak dan bagaimana memperlakukan mereka. Kelompok pertama adalah
usia 0-7 tahun, perlakukan mereka seperti raja. Pada usia ini orang tua
melayani dan menyenangkan mereka agar tumbuh kasih sayang, perhatian, cinta dan
tanggung jawab padanya. Masa pemberian ASI selama 2 tahun pun ada di fase ini. Ikatan
emosional yang kuat antara anak dan ibu ada di masa ini. Kelompok kedua adalah
usia 8-14 tahun, perlakukan mereka seperti tawanan. Anak mulai dikenalkan
dengan hak dan kewajiban. Mengajarkan kepada mereka hukum-hukum dan ajaran
islam, memberikan reward dan punishment terhadap tindakan yang
mereka perbuat. Pada usia ini tepat bagi orang tua memberikan pendidikan nilai-nilai
islam, tauhid dan akhlaq yang kokoh. Nilai-nilai tersebut menjadi bekal hidup
sepanjang hayat. Kelompok ketiga adalah usia 15-21 tahun, perlakukan mereka
sebagai sahabat dan memberi suri tauladan kepada mereka. Orang tua diharapkan
sering mengajak anak anaknya berbicara dari hati ke hati. Anak-anak menganggap
orang tuanya sebagai sahabat tempat mereka bercerita dan menumpahkan keluh
kesahnya sehingga tidak ada sekat diantara orang tua dan anak-anaknya. Perlakukan
mereka sebagai sahabat, masuk ke dunia mereka dan pahami mereka dari dunianya.
Kedua
adalah pentingnya menanamkan kepada anak-anak tentang do and don’t
kepada mereka. Orang tua diharapkan mengajarkan kepada anak tentang apa yang boleh
dipegang dan apa yang tidak boleh dipegang oleh orang lain meskipun itu orang
tua sendiri. Bagian aurat adalah area
yang sangat penting untuk dijaga. Tidak boleh diperlihatkan kepada siapapun. Tidak
melarang bergaul dengan siapapun namun ajarkan kepada anak-anak tentang adab bergaul
dengan lawan jenis dan dampak yang akan diterima jika melanggar norma agama
baik di dunia maupun di akhirat. Anak-anak hendaknya diingatkan untuk tidak
menerima makanan atau minuman apapun dari orang lain apalagi jika kita tidak
mengenalnya. Ada area aman jika sedang di tempat sepi, yaitu jarak satu meter
dari mereka. Orang tua hendaknya memastikan anak-anaknya hapal no handphone
kedua orang tua dan saudara dekatnya. Anak-anak kita perlu untuk menjunjung
tinggi nilai-nilai kesopanan namun tetap waspada dan hati-hati. Bekali mereka
dengan ilmu bela diri atau minimal beri pengetahuan apa yang harus dilakukan di
saat-saat terdesak.
Ketiga
dan menurut saya point penting adalah mendoakan dan selalu minta kepadAllah agar melindungi anak-anak dimanapun mereka
berada. Kita sebagai orang tua, tidak akan bisa selama 24 jam selalu berada
dengan mereka. Ada saat-saat dimana mereka tidak berada dalam jangkauan kita.
Jangan meninggalkan doa dan bangun selalu kedekatan dengan Allah setiap saat
dalam kehidupan kita. Sejatinya Allah
adalah sebaik baik penjaga kita dalam kehidupan.
Ketika
rumah sudah menjadi tempat yang nyaman buat anak-anak maka mereka akan selalu
pulang dan merindukan rumah. Ketika orang tua sudah menjadi tempat curhat dan bercerita
maka tidak akan ada apapun yang disembunyikan dari anak-anak kepada orang tua, Ketika rumah sudah menjadi tempat yang nyaman
untuk anak-anak maka tidak ada siapapun orang lain yang dapat menggantikan posisi
mereka di hatinya. Meskipun sudah mempunyai pasangan hidup, selamanya orang tua
akan mendapatkan tempat di hati anak-anaknya.
Komentar
Posting Komentar