Langsung ke konten utama

Pancasila dan Burung Garuda

 

Hari ini bertepatan dengan tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Saya berkenalan dengan nama Pancasila  sejak dari kelas satu SD.  Waktu itu ada mata pelajaran PMP yang merupakan kepanjangan dari Pendidikan Moral Pancasila. Pelajaran PMP ini sudah mengalami beberapa kali perubahan nama sebelumnya. Dulu pada mata pelajaran PMP ini saya belajar dan menghapal butir-butir Pancasila. Selain itu belajar juga tentang Undang-Undang Dasar 1945. Seluruh pasalnya harus saya hapal di luar kepala. Waktu masuk ke jenjang SMP seluruh siswa baru mendapatkan penataran P4 yang merupakan kepanjangan dari Pendidikan, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Penataran P4 ini diberikan pada saat kegiatan OPSPEK di awal masuk kelas 1 SMP. Begitupun ketika masuk ke jenjang SMA saya kembali mendapatkan penataran P4 ini. Pada saat masa sekolah SMP dan SMA mata pelajaran PMP berganti nama menjadi PPKN atau singkatan dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

Saat masih kecil dulu ketika usia saya masih di bawah lima tahun saya membayangkan burung Garuda Pancasila itu ya persis seperti burung garuda yang ada di televisi. Saya sering membayangkan burung garuda dengan bentuk  persis seperti itu dengan kepak sayap berjumlah 17 helai sakti sekali bisa terbang ke angkasa mengelilingi Indonesia. Setiap malam saya selalu mendengarkan lagu Garuda Pancasila di TVRI jam 19.30 setelah usai acara Berita Nasional. Hal tersebut menambah kekaguman saya kepada burung garuda Pancasila. Lagu Garuda Pancasila menjadi salah satu lagu nasional  pertama yang bisa saya hapal di luar kepala karena hampir tiap malam saya mendengarkan lagu tersebut di televisi. Sekarang saya sudah jarang sekali mendengarkan lagu Garuda Pancasila diputar di televisi bahkan hampir tidak pernah saya dengar lagi. Seiring dengan menjamurnya stasiun televisi swasta yang banyak  bermunculan.

Pada saat sekolah dulu setiap hari senin rutin dilaksanakan upacara bendera. Saya selalu mendapat tugas menjadi pemegang naskah Pancasila yang akan dibacakan oleh pembina upacara.  Ibu saya kebetulan menjadi guru di sekolah yang sama dengan saya bersekolah. Pada suatu saat ketika upacara bendera dilaksanakan yang menjadi pembina upacara adalah ibu saya dan yang menjadi pemegang naskah Pancasila adalah saya. Teman-teman yang berbaris di depan saya tersenyum senyum melihat saya berada di belakang ibu. Saya yang melihat teman saya pada tersenyum hanya bisa cemberut melihat mereka. Namun akhirnya sayapun  menutup mulut  sambil menahan tawa. Sejak saat itu saya tak pernah mau menjadi pembawa naskah Pancasila jika ibu saya menjadi pembina upacara. Rasanya sungkan dan tidak lepas melaksanakan tugas.

Komentar

  1. wah....kak, kebayang ya gimana rasanya satu sekolah dengan ibu kita sendiri, emang gak nyaman sih kk, tapi q bangga sama kk, karena punya mama yang hebat, otomatis anaknya nti pasti gak jauh hebat dari ibunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ka Maya..waktu SD saya sekolah di tempat ibu saya mengajar juga.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sayur Sop dan Informasi Seputarnya

  https://food.detik.com/sayur/d-5364660/resep-sayur-sop-yang-segar-dan-kaya-nutrisi .Siapa diantara kita yang belum pernah mencicipi sayur sop ? Sepertinya semua pernah mencobanya. Sayur sop ini sangat populer di kalangan masyarakat kita. Apalagi anak-anak, mereka rata-rata menyukai sayur sop. Sop ini berasal dari Bahasa perancis yaitu Soupe yang berarti merendam.   Zaman dulu sop ini terbuat dari roti. Roti yang direndam oleh kuah kaldu. Cara makannya adalah roti dicelupkan pada kuah kental sop. Sop adalah makanan para bangsawan pada saat itu. Seiring perkembangan zaman , saat ini sop hadir sebagai sayur berkuah dan dimakan dengan sendok. Banyak sekali jenis-jenis sop yang ada   dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat kebanyakan. Sayur sop hadir dengan berbagai variasi menu bahan sayur dan ikan. Bahan daging dalam sayur sop bermacam-macam. Sop ayam kampung adalah salah satu sop paling enak dan saya sangat menyukainya. Dari namanya saja kita sudah pasti tahu bahawa sop ...

Mengenal Tsundoku

APA SIH TSUNDOKU ITU ? Pernahkah kita mendengar istilah Tsundoku? Istilah ini mungkin bagi sebagian orang masih terdengar asing di telinga. Tsundoku biasa juga disebut sebagai virus Tsundoku. Tsundoku adalah kata yang berasal dari bahasa Jepang. Menurut beberapa sumber yang saya baca istilah tsundoku diartikan sebagai pola kebiasaan membeli atau memiliki beberapa buku namun tidak diikuti dengan kegiatan membaca buku yang sudah dimilikinya tersebut. Bagi orang yang terpapar virus tsundoku ini mereka akan memperoleh kepuasan ketika bisa memiliki buku yang diinginkannya. Ada kesenangan tersendiri ketika melihat buku koleksi pribadinya berjejer panjang di rak buku. Mereka semata-mata hanya puas, senang dan bahagia ketika memiliki koleksi buku yang banyak. Hanya sebatas pada hal tersebut. Tsundoku berasal dari kata Tunde Oku yang artinya membiarkan sesuatu yang metumpuk dan ditulis. Seiring waktu berjalan kata Oku ditambah satu huruf menjadi doku yang artinya membaca. Istilah yang mulai...

Buku Bajakan : Beberapa Tips Mengenali dan Menghindarinya

  Buku bajakan memang tak bisa dipungkiri sangat banyak beredar di negara kita. Hal ini didukung oleh belum kuatnya penerapan regulasi aturan tentang Undang-Undang Hak Cipta di lapangan. Hal ini dibuktikan pula oleh banyaknya marketplasce yang masih bebas memperjualbelikan buku-buku bajakan di lapak jualan onlinenya. Tere Liye penulis kenamaan di Indonesia sampai menulis satu novel khusus yang berlatar belakang tema pembajakan. Novel tersebut berjudul Selamat tinggal. Novel ini pun sudah saya review di artikel sebelumnya. Sebagai seorang pustakawan, saya menerapkan kebijakan yang tidak bisa ditawar untuk koleksi perpustakaan yang dikelola. Koleksi buku perpustakaan tidak boleh buku bajakan karena perpustakaan harus menghargai hak cipta si penulis buku. Dengan membeli buku original atau asli maka royalti akan masuk ke penulis tersebut. Sebaliknya jika kita membeli buku bajakan maka royalti tidak akan masuk dan menjadi penghasilan penulis. Menulis buku dan ide menulis itu mahal. Me...