Tahun 2018 yang lalu saya pergi umroh bersama suami. Saat itu saya tenang-tenang saja dengan berat badan 65kg. Tidak pernah membayangkan akan sesuatu yang merepotkan saat menjalani ibadah umroh. Sesampainya disana ternyata banyak ibadah yang memerlukan ketahanan fisik yang prima. Saat melakukan ibadah thawaf mengelilingi kabah 7 kali saya kelelahan. Begitupun ketika melakukan sai berlari kecil bolak balik sebanyak 7 kali. Rasanya ngos ngosan tak karuan. Nafas saya pendek dan badan saya yang berat ikut mempengaruhi kondisi fisik sehingga cepat merasa lelah. Menaiki bukit Jabal Rahmah adalah agenda perjalanan berikutnya yang cukup menguras tenaga. Hampir 90% kegiatan di Mekkah dan Madinnah dilakukan dengan berjalan kaki.
Sepulang umroh saya merenung dan berpikir betapa repotnya jika badan saya tetap seperti ini manakala harus banyak beraktivitas fisik. Akhirnya saya memutuskan untuk mengatur dan memperbaiki pola makan agar berat badan turun sesuai dengan Index masa tubuh. Pertama tama yang saya lakukan adalah mengganti nasi dengan umbi umbian seperti ubi jalar, jagung, kentang dan singkong. Jika sesekali ingin makan nasi saya menggantinya dengan nasi merah. Ikan dan sayur tetap dikonsumsi seperti biasanya. Begitupun dengan buah buahan. Porsi dalam piring terdiri dari 50% sayur, 25% karbohidrat dan 25% ikan/daging. Menu makan ini dikonsumsi saat makan siang dan makan sore. Hindari makan sore di atas jam 5 apalagi malam hari. Upayakan mengkonsumsi buah buahan lebih sering lagi.
Makan pagi dengan menu jus. Saya membuat jus buah atau jus sayur. Sering juga mengkombinasikan antara keduanya. Jus favorit saya adalah sawi hijau yang di mix dengan timun dan wortel. Biasanya setelah jus selesai dibuat saya tambahkan toping sari kurma untuk menambah rasa enak. Jus harus langsung dihabiskan. Jangan membayangkan rasanya namun bayangkanlah manfaatnya yang sangat baik untuk tubuh. Setiap pagi selain minum jus saya pun minum spirulina dicampur madu. Tidak lupa pula satu sendok zaitun. Menu sarapan ini cukup memberi energi hingga saatnya makan siang tiba. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah minum air putih yang cukup. Berapa kecukupan minum air putih untuk tubuh kita sudah saya bahas di artikel sebelumnya.
Beberapa hal yang harus dihindari dan tidak boleh dikonsumsi berlebihan adalah makanan yang digoreng, makanan berlemak dan minuman manis. Ketiga jenis makanan tersebut berkontribusi dalam menaikkan berat badan.
Olah raga tidak boleh dilewatkan agar badan kita sehat dan bugar. Saya memilih jalan kaki saja. Setiap pagi rutin mengelilingi komplek perumahan antara 5 sampai 6 putaran setiap pagi. Bermain bulutangkis saya lakukan juga meski tidak serutin jalan kaki pagi hari.
Sebenarnya pola apapun yang diterapkan kunci dari keberhasilan menurunkan berat badan adalah niat. Dengan niat yang kuat maka akan istiqomah dalam melaksanakannya. Sebagus apapun teori dan pola diet yang diterapkan jika niat tidak sungguh-sungguh maka berat badan yang kita inginkan tidak akan tercapai.
Setelah 1 tahun berusaha untuk konsisten menerapkan pola makan di atas berat badan berkurang 10 kg. Badan menjadi lebih ringan dan tidak mudah lelah.
Komentar
Posting Komentar