Langsung ke konten utama

Jalan Hidup Tak Pernah Ada Yang Tahu

 



Jalan hidup tak pernah ada yang tahu. Tak pernah terlintas sedikitpun aku akan menetap di kota ini. Kota yang kecil namun ramai dan menjadi perlintasan utama Jakarta Sukabumi.

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu jika sebuah iklan lowongan kerja sebagai pustakawan di sebuah sekolah berasrama akan membawaku ke sebuah perjalanan menemui separuh jiwaku.

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu ternyata sosok ibu baik hati itu sudah mengantarkanku pada sebuah jalan aku bisa bertemu denganmu. Merajut hidup dalam cinta bersamamu.

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu siapa sangka aku tak pernah lagi pergi kemana mana dan selalu setia menetap disini. Di tempat kelahiranmu dan menemanimu dua dekade lebih.

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu jika ternyata dari pertemuan singkat yang tak lebih dari dua bulan itu telah menghadirkan selaksa cinta yang selalu bersemayam abadi di hati.

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu ternyata kamu adalah yang selalu akan ada disisi menemaniku dalam suka dan duka. Menjadi pelabuhan tangisku, menjadi dermaga bahagiaku, menjadi sandaran lelahku, menjadi muara ceritaku yang tak pernah berhenti mengalir deras bagai air bah.

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu jika tidak ada yang bisa menghentikanku bahkan juga kau saat ku hendak bercerita padamu. Engkau selalu bilang habiskan saja jatah bicaramu yang dua puluh ribu kata per hari. Dan aku makin bersemangat mendongeng. Tak jarang saat aku masih mengoceh pas kulihat ke sebelah eh kamu sudh tertidur pulas...wkwkwkwk..

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu, siapa yang menduga aku dipertemukan Allah dengan seorang lelaki yang baiiik sekali. Kamu tidak pernah marah padaku, apalagi membentak dan memukulku sama sekali tidak pernah. Kamu yang selalu sayang dan baik. Dalam marahmu pun engkau masih terlihat begitu baik. Semakin kamu begitu semakin aku merasa bersalah jika membuatmu kesal. Maafkan ya sayangku...

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu jika ternyata aku sempat jet lag menghadapimu di awal pernikahan dulu. Aku yang terbiasa dididik rapih oleh ayah di rumah dulu,  begitu shock saat melihatmu dengan entengnya melempar handuk ke atas kasur sehabis mandi. Begitu terkaget kaget saat melihatmu tidak pernah menyimpan baju kotor di ember cucian yang sudah saya sediakan. Jika ingat hal itu sungguh sebuah pelajaran.

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu. Aku dan kamu datang dari dua keluarga yang berbeda dan itu baru bisa kupahami setelah beberapa waktu lamanya saat ku amati bagaimana dirimu. Oh begini...oh begitu...oh rupanya itu...oh rupanya ini...dan seketika itu aku sadar bahwa menikah itu tentang sebuah pelajaran memahami karakter dan sifat dirimu. Semakin lama perjalanan ini kita lalui semakin tipis sekat itu. Semakin mendekat untuk melebur. Pahami aku pahami kamu dan kitapun saling memahami.

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu jika dalam sepotong martabak selalu ada cinta. Kemanapun kamu pergi maka pulangnya pasti membawa martabak. Sejak kapan ? Sejak kita menikah...Jadi sudah berapa ribu martabak kau bawa untukku wahai kau suamiku? Terima kasih untuk ribuan martabak yang sudah kau bawa untukku. Martabak manis, martabak asin, martabak spesial, martabak red velvet, martanak keju dan martabak har spesial dari palembang jauh jauh kau bawakan. Ah kamu masa kuharus sandingkan cintamu dengan sekotak martabak. Tapi sungguh aku mencintaimu dengan utuh sepaket bersama martabak. Hahaha....i love you my darling...

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu jika dari perbedaan akan menghadirkan sebongkah rindu. Aku suka kopi tak diaduk kamu kopi nya harus diaduk. Kamu yang minum kopi harus diseruput sedikit demi sedikit sementara aku langsung habis dalam seteguk. Kamu yang minum kopi harus panas sedangkan aku menunggu hangat baru bisa kuminum.

Jalan hidup tak pernah ada yang tahu ternyata aku berttemu dengamu yang suka memberi ceramah tentang filosopi kopi dan aku yang selalu terpana mendengar ceritamu meskipun itu bukan untuk yang pertama  kali kau bercerita. Entahlah kamu itu punya magis apa sih jika setiap bercerita aku selalu kagum padamu. Kamu itu pinter jika sedang ngobrol logikamu jalan. Pantes suka politik dan tahan berdiskusi berjam jam lamanya bersama teman temanmu.

Hey kamu...terima kasih sudah sudi jadi teman hidupku selama 20 tahun. Kamu tak bosan kan denganku....?? 😍😍



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Artikel

  Judul : 3 Hal Yang Perlu Diajarkan Pada Anak Dengan Cara Sederhana Nama Penulis : Indra Mahardika Sumber : https://www.kompasiana.com/indramahardika/628b92fdf1f29865a91a1232/3-hal-yang-perlu-diajarkan-pada-anak-dengan-cara-sederhana?page=all#section2 Tahun terbit :   Mei 2022   Dalam menjalankan biduk rumah tangga pendidikan anak adalah salah satu hal terpenting dan   menjadi fokus perhatian para orang tua yang sudah mempunyai keturunan. Pendidikan anak dalam keluarga adalah kewajiban utama bagi   ayah dan ibu dalam keluarga terutama di masa –masa golden ages. Masalah penanaman karakter dan budi perkerti serta melatih kemandirian anak tidak bisa diwakilkan oleh pengasuh. Sesibuk apapun orang tua mereka harus mempunyai waktu untuk bercengkrama dan waktu khusus dengan anak-anak. Contoh dan suri tauladan adalah pendidikan terbaik dari orang tua kepada anak-anak.   Membaca sebuah artikel dari website kompasiana yang ditulis oleh salah satu kon...

Perjalanan ke Perpusnas

  Sumber foto : Dokumen Pribadi Hari ini saya membersamai anak-anak sekolah tempat saya bekerja mengunjungi Perpustakaan Nasional di Jakarta. Perpustakaan yang kami kunjungi adalah perpustakaan yang terletak di jalan Medan Merdeka Selatan letaknya persis stasiun kereta api Gambir. Kami berangkat dari Sukabumi jam 05.00 sehabis solat subuh dengan 2 mobil hi ace dan 1 mobil minibus. Perjalanan ke Perpusnas ini membawa 31 orang siswa yang tergabung dalam unit kegiatan Duta Literasi dan Eskul Book Club. Sampai di Jakarta jam 08.00 pagi sementara Perpusnas baru buka pada jam 09.00 maka kami pun menunggu sekitar 1 jam. Kami memutuskan mengadakan briefing terlebih dahulu. Dalam briefing dijelaskan beberapa kesepakatan serta tata tertib agar kunjungan berlangsung aman dan lancar. Siswa dibuat dalam beberapa kelompok dengan satu koordinator untuk memudahkan koordinasi. Lantai pertama yang kami tuju adalah lantai 2. Seluruh siswa yang belum mendaftar jadi anggota Perpusnas melakukan pend...

Buku Bajakan : Beberapa Tips Mengenali dan Menghindarinya

  Buku bajakan memang tak bisa dipungkiri sangat banyak beredar di negara kita. Hal ini didukung oleh belum kuatnya penerapan regulasi aturan tentang Undang-Undang Hak Cipta di lapangan. Hal ini dibuktikan pula oleh banyaknya marketplasce yang masih bebas memperjualbelikan buku-buku bajakan di lapak jualan onlinenya. Tere Liye penulis kenamaan di Indonesia sampai menulis satu novel khusus yang berlatar belakang tema pembajakan. Novel tersebut berjudul Selamat tinggal. Novel ini pun sudah saya review di artikel sebelumnya. Sebagai seorang pustakawan, saya menerapkan kebijakan yang tidak bisa ditawar untuk koleksi perpustakaan yang dikelola. Koleksi buku perpustakaan tidak boleh buku bajakan karena perpustakaan harus menghargai hak cipta si penulis buku. Dengan membeli buku original atau asli maka royalti akan masuk ke penulis tersebut. Sebaliknya jika kita membeli buku bajakan maka royalti tidak akan masuk dan menjadi penghasilan penulis. Menulis buku dan ide menulis itu mahal. Me...