Sosok ibu memegang peran penting dalam
menciptakan kebahagiaan dan keharmonisan keluarga. Anda Pernah mendengar slogan
yang mengatakan bahwa keluarga bahagia berawal dari ibu yang bahagia ? Slogan
itu memang benar adanya. Masyarakat kita masih beranggapan bahwa wanita adalah tokoh
sentral dalam mengurus rumah tangga termasuk dalam mengurus anak-anak. Di dalam
masyarakat kita, sosok ayah adalah sebagai pencari nafkah keluarga sehingga
lebih sering meninggalkan rumah dibandingkan dengan ibu yang lebih banyak memiliki
waktu di rumah. Pada ibu bekerja sekalipun, tetap saja fungsi ibu rumah tangga
tidak bisa dilepaskan begitu saja. Seorang ibu meskipun sebagai wanita bekerja
tidak bisa lepas dari urusan rumah tangga dan pengasuhan anak-anaknya. Mengapa
ibu harus bahagia ? Ibu bahagia adalah ibu yang memiliki mental sehat. Kondisi
ibu yang memiliki mental sehat akan menularkan kebahagian kepada seluruh anggota
keluarga. Ibu akan mendidik anak-anaknya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan,
melayani suami dengan sepenuh hati dan mengerjakan tugas-tugas rumah tangga
tanpa beban. Keluarga akan bertumbuh dengan kondisi anggota keluarga yang sehat
mental.
Seorang ibu yang memiliki tekanan berat dengan
berbagai masalah di rumah tangga akan melampiaskan kekesalannya kepada anak-anak
dan suami. Beberapa kasus ibu membunuh anaknya seperti diberitakan di beberapa media
televisi banyak disebabkan oleh tekanan psikologis. Hal ini terjadi karena
masalah dalam keluarga tidak segera diselesaikan. Sehingga memberi efek
terhadap kesehatan mental ibu. Suami maupun istri perlu saling membantu dalam
menjaga kondisi kesehatan jiwa ibu.
Menjadi Ibu Bahagia
Mewujudkan kondisi ibu bahagia
memerlukan proses. Ibu bisa mencoba beberapa kebiasaan berikut di keluarga, yaitu
: pertama adalah mengajak suami
melakukan kegiatan ibadah bersama. Seperti solat berjamaah atau mengaji bersama
jika beragama islam. Kegiatan bersama seperti ini dapat meningkatkan ikatan emosional
diantara keduanya dan menumbuhkan ketenangan jiwa. Dalam agama islam dikatakan
bahwa beribadah akan membuat hati menjadi tenang.
Kedua
yaitu membangun komunikasi yang baik dengan suami. Menjadikan suami sebagai
tempat bercerita dan tidak menyimpan kekesalan di dalam hati. Jika ada sesuatu
yang mengganjal di hati hendaknya langsung disampaikan. Membiasakan untuk melakukan
pillow talk bersama suami saat menjelang tidur dapat mempertegas
kesepahaman dan memperkecil perbedaan pendapat diantara keduanya.
Ketiga
adalah mencari waktu untuk me time. Waktu ibu yang habis untuk mengurus
rumah tangga akan membuat jenuh dan penat. Maka upayakan mencari waktu untuk menyenangkan diri sendiri.
Me time ini tidak harus keluar rumah. Melakukan hal-hal kecil menyenangkan
dan menjadi kesukaan, itu pun sudah bisa menjadi sebuah me time bagi
ibu. Ibu yang menyukai bunga dan tanaman maka sisihkan waktu untuk bercengkrama
dengan tumbuhan kesayangannya. Ibu yang hobi membaca maka sisihkan waktu untuk
membaca. Ibu yang suka jalan-jalan maka tidak ada salahnya memilih me time dengan
kegiatan jalan keluar walaupun tidak lama. Keempat, mengikuti komunitas atau
organisasi yang bermanfaat untuk pengembangan diri . Bergabung dengan komunitas
tertentu bisa membuka jalinan pertemanan dan saling berbagi. Meningkatkan
kapasitas diri sehingga menjadi ibu produktif walau berkegiatan di rumah saja.
Poin
yang tidak kalah pentingnya agar ibu tetap bahagia adalah jika merasan pikiran
sudah mulai tak karuan, merasakan beban yang begitu berat sementara bertukar
pikiran dengan suami belum membuat ringan beban di kepala maka berbagilah.
Memilih teman yang bisa dipercaya untuk berbagi masalah dan mencari solusi atau
pergi berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater merupakan langkah yang bijaksana.
Memutuskan pergi dan berkonsultasi untuk mendapatkan nasehat atas masalah yang
dihadapi adalah pilihan tepat. Jangan termakan stigma bahwa orang yang pergi ke
psikolog atau psikiater adalah orang gila atau stres. Pemahaman seperti itu tidaklah
tepat. Ibu berhak untuk menemukan bahagianya. Ibu berhak untuk mendapatkan jiwa
yang sehat dan pergi berkonsultasi ke psikolog adalah salah satu jalan
keluarnya.
Menjadi
Suami yang membahagiakan Istri
Suami
mempunyai andil besar dalam berkontribusi terhadap kesehatan jiwa istrinya. Memberikan
waktu terbaik bagi ibu dari anak-anaknya di sela kesibukan suami merupakan
sesuatu yang istimewa untuk membuatnya menjadi ibu bahagia. Meskipun usia
pernikahan sudah berpuluh tahun pasangan suami istri tetap membutuhkan waktu
berdua tanpa anak-anak diantara mereka. Buatlah kesepakatan untuk menjadwalkan
pergi berdua saja. Selain itu menjadi pendengar yang baik ketika istri berbicara
dan mengajak berbincang bisa mengurangi penat dan kelelahan istri. Hal lain
yang bisa dilakukan suami adalah berikan kejutan kecil kepada istri misalnya
dengan memberi hadiah di hari ulang tahunnya . Pasangan suami istri yang saling
menjaga komunikasi dan saling menghargai akan menguatkan kesehatan mental dan
menguatkan kekokohan keluarga
Komentar
Posting Komentar