Zzzz…Zzzz…Zzzz….layar gawai bergetar dan bersinar memancarkan sinar cahaya benderang saat gelap gulita seperti malam ini. Kamu yang sedang bersiap tidur lebih cepat karena aliran listrik yang mati ke rumahmu sontak melihat ke arah gawai. Kamu memeriksanya dan kau dapati sebait pesan masuk. “Hai..besok bisa bertemukah? Aku sedang di kotamu saat ini, kutunggu di cafe Atas Bukit tempat favoritmu” begitu pesannya. Kamu terhenyak, dia yang sudah bertahun tahun tak pernah hadir dalam hidupmu seketika memberi kabar yang sanggup membuat jantungmu berdegup kencang. “Mengapa kamu menghubungiku lagi, kamu kemana saat aku merasa kehilanganmu dengan amat sangat ? Kamu dimana saat aku harus menanggung pedihnya sebuah rasa kehilangan?” , kamu menuliskan pesan balasan padanya. Dia berdiri di ujung cafe Atas Bukit jam 16.00 sore, tepat di hadapan sebuah bukit landai yang indah sekali pemandangannya. Kamu berdiri terpaku, menatap punggungnya yang masih tetap terlihat gagah seperti saat dulu masih
Menulislah maka kau akan selamanya hidup meski raga sudah bertumpuk tanah tak bernyawa