Kenangan
saat kecil dulu yang masih teringat sampai sekarang adalah tontonan wayang
golek di televisi. Ayah saya senang sekali menonton pertunjukan wayang golek di
TVRI Stasiun Bandung yang rutin menayangkannya. Saat itu dalang yang terkenal
adalah Asep Sunandar Sunarya. Dia adalah dalang yang paling populer di Jawa
Barat. Pertunjukkan wayang golek adalah salah satu budaya khas bagi masyarakat
sunda. Berbeda dengan wayang yang ada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang
menggunakan media kulit sebagai bahan membuat tokoh-tokoh wayangnya maka di
daerah Jawa Barat tokoh-tokoh wayang dibuat dari media utama kayu dengan
tambahan Pernik baju dari kain dan wajahnya yang dibuat mirip dengan manusia.
Golek menyerupai boneka. Biasanya golek ini hanya dibuat lengkap kepalanya
saja. Kepala tersebut disangga oleh batang kayu. Begitupun dengan lengannya
yang terbuat dari kayu yang bisa digerak gerakkan. Lalu dari kepala ke bawah
dibuatkan baju yang sesuai dengan penokohannya. Pertunjukkan golek diiringi
dengan gamelan sunda dan seorang sinden yang menyanyi di sela sela
pertunjukkan. Pertunjukkan wayang golek terasa lebih riil dan nyata karena
dalang benar-benar menyuguhkan pertunjukkan semirip mungkin dengan kejadiannya.
Misalnya ketika ada cerita salah satu tokoh yang diceritakan muntah maka golek
tersebut memuntahkan makanan sehingga lebih terasa nyata.
Kepiawaian
dalang dalam membawakan pertunjukkan wayang golek memiliki peran penting untuk
menghidupkan cerita. Tokoh yang paling saya ingat adalah Cepot. Tokoh Cepot ini
selalu membawa keseruan karena selalu membawa humor segar khas sunda. Tidak
jarang ketika ikut menonton wayang golek bersama ayah saya tertawa sampai
terpingkal pingkal mendengar dan melihat polah lucu cepot dalam cerita wayang
golek tersebut. Pertunjukkan wayang golek biasanya malam hari dan waktunya
cukup lama bisa sampai lewat tengah malam. Tapi karena ceritanya seru dan asyik
maka selama pertunjukkan tidak pernah merasakan kantuk.
Wayang
golek pada saat itu tidak hanya ada di acara televisi saja. Namun dalam berbagai
acara seperti hajatan pernikahan, khitanan bahkan acara kenaikan kelas di
sekolah-sekolah sering sekali orang menghadirkan pergelaran wayang golek ini sebagai bagian dari acara hiburannya.
Untuk bisa menghadirkan dalang terkenal seperti Asep Sunandar Sunarya tidak
bisa secara mendadak karena banyak sekali orang yang ingin mengundangnya.
Sehingga jika ingin menghadirkan pertunjukkan wayang golek tersebut harus
memesan jauh-jauh hari sebelumnya. Pertunjukkan wayang golek adalah salah satu media
yang bisa menghadirkan banyak orang. Biasanya pertunjukkan wayang golek
diadakan di atas panggung besar. Dalam
sebuah tulisan yang dimuat di https://nasional.tempo.co/read/566877/sekali-manggung-dalang-asep-dibayar-rp-100-juta/full&view=ok,
untuk bisa menghadirkan pertunjukkan wayang golek harus merogoh kocek yang
cukup banyak hingga ratusan juta jika ingin mengundang dalang terkenal.
Saat
ini, saya melihat sudah jarang ada pertunjukkan wayang golek di masyakrakat.
Begitupun di televisi saya sudah jarang melihatnya. Padahal wayang golek adalah
salah satu budaya tradisi kesenian sunda
yang patut dipertahankan. Semoga saja
dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini dan hadirnya media hiburan
yang sarat dengan sentuhan teknologi seperti saat ini tidak lantas
menenggelamkan pertunjukkan wayang golek. Jujur saya kangen nonton wayang golek.
Komentar
Posting Komentar