Langsung ke konten utama

Misteri Gadis Tak Bernama


Buku ini ditulis oleh pengarang novel novel detektif Indonesia yaitu S.Mara Gd. Terbitan Gramedia Pustaka Utama tahun 1986. Saya membaca buku nya yang cetakan ke  enam tahun 2013. Buku setebal 304 halaman ini mengambil tema tentang pembunuhan seorang gadis muda. Berlatar belakang temapt di kota Surabaya. Banyak tokoh yang ada disana. Tentu saja dengan tokoh utama dua polisi detektif yaitu Kosasih dan Gozali. Memiliki alur yang maju mundur. Kisah nya maju mengikuti waktu , namun di beberapa bagian memutar balik bercerita kisah di masa lalu.

Kisahnya menarik, mengambil jalan cerita dari sebuah butik yang dikelola oleh seorang single parent bernama Citra. Dia memiliki sebuah usaha di bidang fashion. Dia memiliki butik yang pelanggannya datang dari kalangan menengah ke atas. Memiliki seorang putra bernama Beni. Citra sudah berpisah dengan suaminya seorang pengusaha bernama Roy Suhendar . Mereka berpisah karena Roy memilih bersama perempuan lain. Citra mempunyai seorang staff di butiknya bernama Ani. Ani adalah seorang perempuan cantik dan pintar mendesain baju. Semua koleksi di butik Citra adalah hasil desain Ani. Ani bisa dikatakan sebagai orang kepercayaan Citra. Mereka dekat dan bersahabat lebih dari sekedar teman kerja. Namun meskipun begitu, Ani orang nya tertutup, ada sisi kehidupan Ani yang tidak diketahui oleh Citra. Ada beberapa laki laki yang mendekati Ani, mereka adalah Dani dan Johan. Belakangan mantan suami Citra yaitu Roy turut pula mendekati Ani. Ani berpacaran dengan Dani seorang pemuda yang pendiam, mempunyai usaha kriya sendiri dan sangat mencintai Ani. Hidup bersama ayahnya yang sudah tua. Ayahnya yang ebgitu sayang kepada Dani. 

Sebuah kisah petualangan detektif polisi Gozali dan Kosasih dimulai dengan ditemukannya sesosok mayat perempuan di kamar Ani di rumahnya oleh Citra dan Johan. Mayat tersebut dalam kondisi rusak wajah dan seluruh jari jari tangannya hangus. Sehingga menyulitkan kedua detektif tersebut kesulitan mengungkapnya. 

Petualangan kedua detektif Gozali dan Kosasih pun dimulai. Mulai dari investigasi Citra dan Johan seputar penemuan mayat. Ternyata keduanya tidak mengenali mayat tersebut. Informasi masih kabur. Kemudian, penyelidikan dilanjutkan ke butik Citra, mereka menyelidiki arus kas keuangan butik. Disana mereka menemukan ada penarikan dana pribadi yang dilakukan oleh Ani tanpa sepengetahuan Citra. Di dalam tumpukan file file rekening koran , mereka berdua menemukan secarik surat. Surat tersebut ternyata menjadi sebuah petunjuk tentang masa lalu Ani. Mereka berdua pun menyelidiki Roy mantan suami Citra dan menginvestigasi Dani teman dekat Ani. Begitu pula Nyonya Syahrir dan suami tetangga nya Ani. Tak ketinggalan gadis gadis anak kost yang berada tepat di depan rumah Ani.

Penyelidikan di panti asuhan tempat Ani dibesarkan, membuka informasi tentang masa lalu Ani sebelum bekerja di butik Citra. Ternyata Ani pernah masuk penjara, karena harus bertanggung jawab atas perbuatan pacarnya yang melarikan mobil bos tempat Ani bekerja. Pacar Ani bernama Sutejo. Penelusuran lebih lanjut mengenai Sutejo sampai ke pada fakta yang mengejutkan bawaha ternyata Sutejo adalah Johan. Orang yang pertama kali menemukan wayat gadis tak dikenal di rumah Ani.

Gozali dan Kosasih , menginvestigasi Bik Minah pembantu yang bekerja di rumah Ani. Dari investigasi Bi Minah didapat informasi bahwa sebenarnya mayat yang ditemukan di rumah Ani adalah Ani sendiri. Kosasih dan Gozali mengerucutkan tersangka kepada Johan. Karena dari saksi saksi yang ada dia yang terlihat ke rumah Ani dua kali di malam pas pembunuhan tersebut terjadi. namun, Johan menyumpah nyumpah bukan dia yang membunuh Ani, karena pas datang kedua kali ke rumah Ani, dia sudah mendapati Ani mati berlumuran darah.  

Novel ini menarik untuk dibaca. ceritanya mengalir dengan banyak tokoh di dalamnya dan pembaca dibawa untuk main tebak tebakan. Sebenarnya siapa yang membunuh mayat tidak dikenal yang belakangan diketahui sebagai Ani tersebut? Saya pun sempat mengambil kesimpulan bahwa pembunuhnya adalah Johan. Namun ternyata dugaan itu salah. Ternyata bukan Johan yang membunuhnya. lalu siapa yang membunuh Ani ? Silahkan dibaca bukunya yaa....☺☺☺


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Artikel

  Judul : 3 Hal Yang Perlu Diajarkan Pada Anak Dengan Cara Sederhana Nama Penulis : Indra Mahardika Sumber : https://www.kompasiana.com/indramahardika/628b92fdf1f29865a91a1232/3-hal-yang-perlu-diajarkan-pada-anak-dengan-cara-sederhana?page=all#section2 Tahun terbit :   Mei 2022   Dalam menjalankan biduk rumah tangga pendidikan anak adalah salah satu hal terpenting dan   menjadi fokus perhatian para orang tua yang sudah mempunyai keturunan. Pendidikan anak dalam keluarga adalah kewajiban utama bagi   ayah dan ibu dalam keluarga terutama di masa –masa golden ages. Masalah penanaman karakter dan budi perkerti serta melatih kemandirian anak tidak bisa diwakilkan oleh pengasuh. Sesibuk apapun orang tua mereka harus mempunyai waktu untuk bercengkrama dan waktu khusus dengan anak-anak. Contoh dan suri tauladan adalah pendidikan terbaik dari orang tua kepada anak-anak.   Membaca sebuah artikel dari website kompasiana yang ditulis oleh salah satu kon...

Perjalanan ke Perpusnas

  Sumber foto : Dokumen Pribadi Hari ini saya membersamai anak-anak sekolah tempat saya bekerja mengunjungi Perpustakaan Nasional di Jakarta. Perpustakaan yang kami kunjungi adalah perpustakaan yang terletak di jalan Medan Merdeka Selatan letaknya persis stasiun kereta api Gambir. Kami berangkat dari Sukabumi jam 05.00 sehabis solat subuh dengan 2 mobil hi ace dan 1 mobil minibus. Perjalanan ke Perpusnas ini membawa 31 orang siswa yang tergabung dalam unit kegiatan Duta Literasi dan Eskul Book Club. Sampai di Jakarta jam 08.00 pagi sementara Perpusnas baru buka pada jam 09.00 maka kami pun menunggu sekitar 1 jam. Kami memutuskan mengadakan briefing terlebih dahulu. Dalam briefing dijelaskan beberapa kesepakatan serta tata tertib agar kunjungan berlangsung aman dan lancar. Siswa dibuat dalam beberapa kelompok dengan satu koordinator untuk memudahkan koordinasi. Lantai pertama yang kami tuju adalah lantai 2. Seluruh siswa yang belum mendaftar jadi anggota Perpusnas melakukan pend...

Buku Bajakan : Beberapa Tips Mengenali dan Menghindarinya

  Buku bajakan memang tak bisa dipungkiri sangat banyak beredar di negara kita. Hal ini didukung oleh belum kuatnya penerapan regulasi aturan tentang Undang-Undang Hak Cipta di lapangan. Hal ini dibuktikan pula oleh banyaknya marketplasce yang masih bebas memperjualbelikan buku-buku bajakan di lapak jualan onlinenya. Tere Liye penulis kenamaan di Indonesia sampai menulis satu novel khusus yang berlatar belakang tema pembajakan. Novel tersebut berjudul Selamat tinggal. Novel ini pun sudah saya review di artikel sebelumnya. Sebagai seorang pustakawan, saya menerapkan kebijakan yang tidak bisa ditawar untuk koleksi perpustakaan yang dikelola. Koleksi buku perpustakaan tidak boleh buku bajakan karena perpustakaan harus menghargai hak cipta si penulis buku. Dengan membeli buku original atau asli maka royalti akan masuk ke penulis tersebut. Sebaliknya jika kita membeli buku bajakan maka royalti tidak akan masuk dan menjadi penghasilan penulis. Menulis buku dan ide menulis itu mahal. Me...