Langsung ke konten utama

Kau Tak Lekang Oleh Zaman

 Radio

Radio adalah sebuah benda sarat dengan memori masa kecil. Cerita bersambung seperti Brama Kumbara, Anakku Sayang Anakku Malang, Misteri Gunung Merapi dengan Nini Pelet yang melegenda adalah cerita favorit keluarga. Jangan bayangkan saya menikmatinya lewat siaran streaming melalui  internet seperti zaman sekarang. Saya mendengarkan dari sebuah benda berbentuk kotak dengan tombol-tombol yang bisa diputar untuk menemukan channel. Dilengkapi antena yang bisa ditarik dan diputar kesana kemari agar mendapat suara yang jelas. Lengkap dengan batu baterai di bagian belakangnya. Makin seru ketika daya baterainya melemah, sehingga telinga harus menempel ke speaker pesawat radio agar bisa mendengar suaranya. Saya menemukan kesenangan tersendiri ketika mendengarkan cerita bersambung di radio.

Belum lagi dongeng sunda yang dibawakan oleh Mang Jaya dan Wa Kepoh. Saya masih ingat cerita  serial dongeng jurig hulu dan kisah Si Rawing yang dibawakan oleh mereka. Saya mendengarkannya sambil memasak. Ibu sudah memberi tugas kepada saya dari sejak kelas 5 SD untuk memasak di sore hari dan menyetrika. Saya menganggap kegiatan memasak itu  begitu menyenangkan karena sambil membayangkan kisah-kisah yang didengar dari radio.  Saya tidak pernah membayangkan jika di kemudian hari kegiatan mendengarkan dongeng ini adalah sebuah kegiatan literasi  yang terkenal dengan istilah read aloud. Mang Jaya dan Wa Kepoh sudah melakukannya jauh sebelum istilah itu saya dengar. 

Dari sebuah radio pun muncul kisah-kisah manis ala cinta monyet. Saya dan teman-teman saling berkirim salam di radio dan membeli kartu pos di stasiun radio  yang dituju. Kartu pos diisi oleh kami dan dibacakan oleh penyiar Saya tidak bisa membayangkan saat itu bisa mengirim salam dan request lagu melalui wa, dan instagram....entahlah dua makhluk itu masih sembunyi dimana.

Saya senang bukan kepalang ketika surat kartu pos dibacakan. Apalagi bagi yang berkirim salam pada someone spesialnya seperti dunia milik sendiri.

Radio, tak pernah terbayangkan jika saat ini akan ber metamorfosis ke dalam bentuk yang yang pernah terbayangkan sebelumnya. Dia  menyelusup ke sumber media yang beragam jenisnya. Radio bukan lagi sebuah benda berisi batu baterai dan  antena.  Zaman telah menelanmu bersama dongeng-dongeng yang melegenda. Meskipun masih ada yang menggunakannya namun jumlahnya tidak sebanyak yang mengakses melalui streaming di internet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Bajakan : Beberapa Tips Mengenali dan Menghindarinya

  Buku bajakan memang tak bisa dipungkiri sangat banyak beredar di negara kita. Hal ini didukung oleh belum kuatnya penerapan regulasi aturan tentang Undang-Undang Hak Cipta di lapangan. Hal ini dibuktikan pula oleh banyaknya marketplasce yang masih bebas memperjualbelikan buku-buku bajakan di lapak jualan onlinenya. Tere Liye penulis kenamaan di Indonesia sampai menulis satu novel khusus yang berlatar belakang tema pembajakan. Novel tersebut berjudul Selamat tinggal. Novel ini pun sudah saya review di artikel sebelumnya. Sebagai seorang pustakawan, saya menerapkan kebijakan yang tidak bisa ditawar untuk koleksi perpustakaan yang dikelola. Koleksi buku perpustakaan tidak boleh buku bajakan karena perpustakaan harus menghargai hak cipta si penulis buku. Dengan membeli buku original atau asli maka royalti akan masuk ke penulis tersebut. Sebaliknya jika kita membeli buku bajakan maka royalti tidak akan masuk dan menjadi penghasilan penulis. Menulis buku dan ide menulis itu mahal. Me...

Resensi Film Lovely Man

  Nasihat Ayah Pada Anaknya Jangan berlari dari hujan , namun bermainlah bersamanya. Kalimat di atas adalah cuplikan kalimat yang diucapkan oleh ayah Syaiful kepada anaknya Cahaya. Kalimat yang bermakna dalam. Ayah mengajarkan kepada anaknya agar tidak lari dari masalah , mengajarkan sang anak untuk menghadapi masalah yang ada di dalam kehidupannya. Saya melihat film ini di Netflix semalam. Filmnya pendek hanya berdurasi 1 jam 12 menit. Diperankan oleh Donny Damara yang berperan sebagai ayah dan Raihaanun sebagai anak. Film yang disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja ini dibuat tahun 2012 dan diproduksi oleh Karuna Pictures. Film yang membuat   Donny Damara menjadi Aktor Pria Terbaik di ajang Citra Awards 2012 ini berkisah tentang pertemuan  ayah dan anak dimana ayahnya adalah  seorang transgender dan bekerja sebagai seorang PSK . Sang anak tidak pernah menyangka sama sekali jika ayah nya adalah seorang yang berperilaku seperti itu. Alur film yang maju , cerita...

Jalan Hidup Tak Pernah Ada Yang Tahu

  Jalan hidup tak pernah ada yang tahu. Tak pernah terlintas sedikitpun aku akan menetap di kota ini. Kota yang kecil namun ramai dan menjadi perlintasan utama Jakarta Sukabumi. Jalan hidup tak pernah ada yang tahu jika sebuah iklan lowongan kerja sebagai pustakawan di sebuah sekolah berasrama akan membawaku ke sebuah perjalanan menemui separuh jiwaku. Jalan hidup tak pernah ada yang tahu ternyata sosok ibu baik hati itu sudah mengantarkanku pada sebuah jalan aku bisa bertemu denganmu. Merajut hidup dalam cinta bersamamu. Jalan hidup tak pernah ada yang tahu siapa sangka aku tak pernah lagi pergi kemana mana dan selalu setia menetap disini. Di tempat kelahiranmu dan menemanimu dua dekade lebih. Jalan hidup tak pernah ada yang tahu jika ternyata dari pertemuan singkat yang tak lebih dari dua bulan itu telah menghadirkan selaksa cinta yang selalu bersemayam abadi di hati. Jalan hidup tak pernah ada yang tahu ternyata kamu adalah yang selalu akan ada disisi menemaniku dalam suka dan d...