Langsung ke konten utama

Resensi Film Lovely Man

 

Nasihat Ayah Pada Anaknya

Jangan berlari dari hujan , namun bermainlah bersamanya.

Kalimat di atas adalah cuplikan kalimat yang diucapkan oleh ayah Syaiful kepada anaknya Cahaya. Kalimat yang bermakna dalam. Ayah mengajarkan kepada anaknya agar tidak lari dari masalah , mengajarkan sang anak untuk menghadapi masalah yang ada di dalam kehidupannya. Saya melihat film ini di Netflix semalam. Filmnya pendek hanya berdurasi 1 jam 12 menit. Diperankan oleh Donny Damara yang berperan sebagai ayah dan Raihaanun sebagai anak. Film yang disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja ini dibuat tahun 2012 dan diproduksi oleh Karuna Pictures. Film yang membuat  Donny Damara menjadi Aktor Pria Terbaik di ajang Citra Awards 2012 ini berkisah tentang pertemuan  ayah dan anak dimana ayahnya adalah  seorang transgender dan bekerja sebagai seorang PSK . Sang anak tidak pernah menyangka sama sekali jika ayah nya adalah seorang yang berperilaku seperti itu. Alur film yang maju , cerita merunut dari awal hingga akhir dengan sempurna. Adegan lebih banyak dilakukan di malam hari dengan setting di ibukota Jakarta. Sedikit konflik yang tersaji namun tetap bisa dinikmati dengan baik. Peran ayah yang seorang transgender dimainkan dengan baik oleh Donny Damara dan sang anak Cahaya diperankan oleh Raihaanun.


Sumber foto : https://en.wikipedia.org/wiki/Lovely_Man

 Menurut pengamatan saya,  film ini  tidak cocok dilihat oleh anak-anak dan remaja karena ada beberapa adegan kekerasan dan adegan yang tidak layak dilihat oleh seusia tersebut.  Di layarnya pun tertera film ini untuk usia 18 tahun ke atas. Namun meskipun begitu menurut saya ada beberapa pesan yang bisa diambil dari film ini.

Dalam sebuah kehidupan keluarga, keberadaan orang tua bagi seorang anak sangatlah penting. Orang tua seyogyanya membersamai tumbuh kembang anak hingga dewasa. Namun pada kenyataannya banyak sekali ditemui di masyarakat keluarga yang tidak utuh dengan berbagai penyebab. Seorang anak tidak  memiliki ayah atau sebaliknya dalam keluarga ada anak-anak dengan ketidakhadiran seorang ibu. Anak-anak dibesarkan oleh satu sayap yang tidak lengkap.

Islam mengajarkan bahwa dalam hal pengasuhan,  ayah dan ibu sama-sama mempunyai tanggung jawab yang besar. Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 233 menjelaskan tentang kewajiban ibu untuk menyusukan anaknya dan ayah yang mencari nafkah . Dalam Surat Luqman Allah secara jelas menerangkan tentang pentingnya ayah mendidik anak-anaknya. Dalam salah satu makalah yang saya baca di Jurnal Psikologi Undip Vol. 9, No. 1, April 2011(https://media.neliti.com/media/publications/126909-ID-peran-ayah-dalam-pengasuhan-anak.pdf)  dikatakan bahwa  keterlibatan ayah dalam kehidupan anak berkorelasi positif dengan kepuasan hidup anak dan kebahagiaannya serta berpengaruh besar bagi kesehatan dan kesejahteraan psikologis anak, dan meminimalkan masalah perilaku yang terjadi pada anak.

Apa yang dikatakan dalam ayat al Qur’an dan  jurnal tersebut di atas ada benarnya. Dalam film ini terlihat ada satu akibat negatif muncul karena  karena peran  timpang dalam keluarga dengan tidak adanya seorang ayah. Ayah tidak bisa dijadikan panutan karena tidak menjalankan perannya dengan baik. Sehingga anak berjalan di rel yang tidak seharusnya.

Meskipun begitu, dalam film ini masih terlihat  fitrah sebagai ayah muncul dengan menyayangi dan melindungi keluarga. Dia masih memiliki tanggung jawab finansial kepada keluarga. Ayah masih memberikan nafkah meskipun tidak bersama keluarga. Ayah memberikan nasihat-nasihat kepada anaknya walau hanya selintas ketika sang anak mengunjunginya,  ini bisa dilihat sebagai bentuk tanggung jawab terhadap sang anak. Meskipun masih jauh dari yang seharusnya. Penulis melihat ada penerimaan dari sang anak terhadap nasihat sang ayah.

Sebuah nasihat agar menjadi seorang ayah dan suami yang baik, bertanggung jawab pada keluarga, tidak meninggalkan anak dan istri dan jadilah manusia yang normal sesuai fitrah yang Allah berikan adalah pesan yang dapat saya tangkap dari film ini

 

Heni Hikmayani Fauzia

Sukabumi, 18 November 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Artikel

  Judul : 3 Hal Yang Perlu Diajarkan Pada Anak Dengan Cara Sederhana Nama Penulis : Indra Mahardika Sumber : https://www.kompasiana.com/indramahardika/628b92fdf1f29865a91a1232/3-hal-yang-perlu-diajarkan-pada-anak-dengan-cara-sederhana?page=all#section2 Tahun terbit :   Mei 2022   Dalam menjalankan biduk rumah tangga pendidikan anak adalah salah satu hal terpenting dan   menjadi fokus perhatian para orang tua yang sudah mempunyai keturunan. Pendidikan anak dalam keluarga adalah kewajiban utama bagi   ayah dan ibu dalam keluarga terutama di masa –masa golden ages. Masalah penanaman karakter dan budi perkerti serta melatih kemandirian anak tidak bisa diwakilkan oleh pengasuh. Sesibuk apapun orang tua mereka harus mempunyai waktu untuk bercengkrama dan waktu khusus dengan anak-anak. Contoh dan suri tauladan adalah pendidikan terbaik dari orang tua kepada anak-anak.   Membaca sebuah artikel dari website kompasiana yang ditulis oleh salah satu kon...

Perjalanan ke Perpusnas

  Sumber foto : Dokumen Pribadi Hari ini saya membersamai anak-anak sekolah tempat saya bekerja mengunjungi Perpustakaan Nasional di Jakarta. Perpustakaan yang kami kunjungi adalah perpustakaan yang terletak di jalan Medan Merdeka Selatan letaknya persis stasiun kereta api Gambir. Kami berangkat dari Sukabumi jam 05.00 sehabis solat subuh dengan 2 mobil hi ace dan 1 mobil minibus. Perjalanan ke Perpusnas ini membawa 31 orang siswa yang tergabung dalam unit kegiatan Duta Literasi dan Eskul Book Club. Sampai di Jakarta jam 08.00 pagi sementara Perpusnas baru buka pada jam 09.00 maka kami pun menunggu sekitar 1 jam. Kami memutuskan mengadakan briefing terlebih dahulu. Dalam briefing dijelaskan beberapa kesepakatan serta tata tertib agar kunjungan berlangsung aman dan lancar. Siswa dibuat dalam beberapa kelompok dengan satu koordinator untuk memudahkan koordinasi. Lantai pertama yang kami tuju adalah lantai 2. Seluruh siswa yang belum mendaftar jadi anggota Perpusnas melakukan pend...

Buku Bajakan : Beberapa Tips Mengenali dan Menghindarinya

  Buku bajakan memang tak bisa dipungkiri sangat banyak beredar di negara kita. Hal ini didukung oleh belum kuatnya penerapan regulasi aturan tentang Undang-Undang Hak Cipta di lapangan. Hal ini dibuktikan pula oleh banyaknya marketplasce yang masih bebas memperjualbelikan buku-buku bajakan di lapak jualan onlinenya. Tere Liye penulis kenamaan di Indonesia sampai menulis satu novel khusus yang berlatar belakang tema pembajakan. Novel tersebut berjudul Selamat tinggal. Novel ini pun sudah saya review di artikel sebelumnya. Sebagai seorang pustakawan, saya menerapkan kebijakan yang tidak bisa ditawar untuk koleksi perpustakaan yang dikelola. Koleksi buku perpustakaan tidak boleh buku bajakan karena perpustakaan harus menghargai hak cipta si penulis buku. Dengan membeli buku original atau asli maka royalti akan masuk ke penulis tersebut. Sebaliknya jika kita membeli buku bajakan maka royalti tidak akan masuk dan menjadi penghasilan penulis. Menulis buku dan ide menulis itu mahal. Me...