Ah maafkan ya teman-teman saya baru sempat menyapa lagi disini. Tidak terasa ramadan sudah memasuki hari ke 19. Tinggal 1/3 terakhir kita bertemu ramadan. Sepuluh hari ke depan usai sudah ramadan kita. Semoga tahun depan kita bisa dipertemukan lagi dengan bulan ramadan tercinta. Ada yang selalu ditunggu gak jika menjelang hari raya ? Hayoo siapa nih yang sedang menunggu uang THR..😃
Pasti diantara yang sedang membaca ada yang sudah mendapat atau sedang menanti untuk mendapatkan THR yaa....THR adalah uang pendapatan tambahan disamping gaji rutin yang kita dapatkan setiap bulan. Jika kita sebagai pengelola sebuah usaha yang mempunyai karyawan maka THR adalah salah satu yang harus kita siapkan untuk dibagikan kepada para karyawan dan staff yang bekerja pada kita. Saya ingin membagikan pengalaman saya dalam mengelola uang THR ini. Jika tidak dikelola dengan baik bisa bisa uangnya habis entah kemana. Tidak terencana dan terkelola dengan baik. Berikut adalah yang selalu saya lakukan jika mendapatkan uang THR semoga bisa memberikan manfaat atau setidaknya bisa untuk bahan diskusi dan sharing.
Pertama , list utang jika mempunyai masih mempunyai utang atau cicilan yang belum lunas. Lunasi hutang dan cicilan. Jika jumlah THR tidak mencukupi untuk membayar semua hutang kita, minimal setengah hutang kita dilunasi. Sisanya harus kita tekadkan untuk segera dibayar jika ada rezeki lagi
Kedua, simpan untuk dana darurat. Saya menyisihkan 30 perssen sisa dana THR untuk dana darurat. Dana darurat adalah dana yang tidak boleh diganggu gugat, fungsinya adalah untuk digunakan jika benar-benar dalam kondisi mendesak saja.
Ketiga, bayarkan zakat fitrah dan alokasikan juga untuk zakat , infaq dan sodaqoh agar harta kita bersih dan berkah. Saya biasa memberi kepada masyarakat sekitar, masjid dan teman yang mempunyai yayasan dan panti asuhan atau pondok pesantren yang jelas terlihat kondisinya seperti apa. sehingga benar benar sampai kepada yang membutuhkan.
Keempat, jika ingin membeli baju atau perlengkapan sandang yang baru pastikan sesuai kebutuhan. Saya pribadi sudah tidak mempunyai keinginan membeli baju baru di hari raya, bagi saya baju baru bisa dibeli kapan saja jika memang dibutuhkan. Namun, hal ini tidak selalu berlaku sama untuk anak-anak saya.
Saya memakluminya, karena memang mereka masih dalam usia remaja dan masih dalam masa pertumbuhan sehingga baju-baju mereka cepat sempit dan kependekaan sehingga harus membeli baju yang baru.
List dan buat rincian pengeluaran sedetail mungkin. Agar kita tahu kemana uang mengalir. Sehingga bisa dievaluasi jika ada pengeluaran yang tidak sesuai dengan pos nya. Memang membuat ribet namun setidaknya hal ini bisa menjadi latihan bagi kita dalam tata kelola keuangan di keluarga, Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Besarkan pengeluaran yang sifatnya memberi manfaat kepada banyak orang dan menabung untuk akhirat kita. Jauhi sifat konsumtif dan membeli sesuatu karena ingin namun membelilah karena memang kita membutuhkannya.
Semoga kita bisa lebih bijak dalam mengelola uang THR kita. Dan semoga berkah rezeki kita
Komentar
Posting Komentar