Langsung ke konten utama

Ibu Berbagi Cerita

 


Siapapun dari kita pasti menginginkan rumah yang selalu rapih dan bersih. Perabot tertata dengan baik dan tidak ada barang yang berantakan di sudut manapun di dalam rumah. Jika pemilik rumah memiliki asisten rumah tangga mungkin impian itu bisa diwujudkan setiap saat. Memiliki asisten rumah tangga memang sangat membantu dalam urusan beres-beres rumah. Akan tetapi tidak semua pasangan suami istri memiliki kesempatan untuk memiliki seorang asisten di rumah. Banyak diantara mereka yang tidak bisa memilikinya. Banyak hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi pertama tidak menemukan seorang yang cocok, kedua bisa jadi memang tidak menemukan orang yang mau bekerja untuk membantu pekerjaan di rumah atau memang pasangan suami istri tersebut memutuskan untuk tidak memiliki seorang asisten rumah tangga atau dengan kata lain mereka memilih mengurus pekerjaan rumah tangga secara mandiri dilakukan bersama-sama.

Saya dan suami termasuk yang memutuskan untuk tidak memiliki asisten rumah tangga. Keputusan ini diambil semenjak anak-anak sudah memasuki usia sekolah. Selama menjalani peran sebagai istri yang mengerjakan semua urusan pekerjaan di rumah,  saya merasakan ada beberapa hal yang membuat suasana hati menjadi gembira dan bahagia. Mau tahu apa sajakah hal yang membuat saya bahagia tersebut? Ini dia bahagia dengan pekerjaan rumah versi saya :

1.    Menemukan uang di saku baju suami

Sudah menjadi kebiasaan saya jika sebelum melakukan kegiatan mencuci maka seluruh baju diperiksa terlebih dahulu. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menghindari barangkali ada sesuatu yang penting di saku baju atau celana yang tertinggal dan nanti ikut tercuci bersama baju. Pernah suatu saat ada satu baju tertinggal tidak di cek ternyata dalam saku baju ada gulungan tisu, alhasil baju yang sudah dicuci penuh dengan tempelan tisu yang sudah hancur. Akhirnya saya mencuci ulang baju yang terkena sobekan tisu tersebut. Sering juga saya menemukan uang di saku celana suami. Hal ini membuat saya senang karena sudah ada kesepakatan dengan suami jika ada uang tertinggal di saku baju atau celana maka uang tersebut menjdi hak milik orang yang mencuci. Sementara pekerjaan mencuci lebih sering dilakukan oleh saya. Jumlah uang yang saya temukan tidak banyak hanya pecahan receh 10 ribu atau 20 ribu paling banyak 100rb tapi tetap saja membuat saya bahagia karena uang bulanan jadi bertambah. Namun, jika yang tertinggal dompetnya maka saya akan simpan di kamar dan tidak berani mengambil selembar pun tanpa seijin suami. Jika dihitung-hitung dalam sebulan uang recehan yang terkumpul dari saku-saku baju dan celana tersebut bisa untuk belanja satu atau dua hari. Lumayan kan..Suami hanya tersenyum saja jika melihat saya kegirangan saat menemukan uang di saju baju atau celana saat hendak mencuci.

2.    Mampu menyelesaikan setrikaan baju yang menumpuk

 

Siapapun pasti setuju dengan pernyataan saya bahwa menyetrika baju adalah pekerjaan yang paling menjemukan. Menyetrika itu memerlukan waktu yang tidak sedikit. Rasanya hilang semangat saat melihat tumpukan baju yang sudah tinggi ketika hendak menyetrika. Namun, meskipun demikian pekerjaan rumah yang satu ini harus dilakukan. Menyetrika baju saya lakukan 1 minggu sekali saat akhir pekan ketika libur tidak masuk kantor. Ada beberapa tips dalam menyetrika yang sudah saya lakukan agar menyetrika tidak membosankan. Pertama mendengarkan music kesayangan, kedu sambil menonton film dan ketiga sediakan camilan saat sedang menyetrika. Selain itu untuk memudahkan proses pengerjaan, pertama-tama pisahkan baju sesuai dengan jenisnya. Misalnya kita lakukan pemisahan menurut kalsifiksi baju kantor, kaos, daster, Dalaman, kaos dalam , kaos kaki dan celana atau rok bawahan. Pengklasifikasian tersebut memudahkan kita dalam memilih dan memilah saat memasukkan ke dalam lemari. Selain itu juga memudahkan kita untuk memilah mana baju yang bisa disetrika dan mana yang tidak boleh disetrika. Rasanya bahagia sekali jika pekerjan menyetrika ini bisa selesai hingga tuntas. Seperti berhasil memenangkan pertarungan saja.

 

3.    Makanan yang saya masak sendiri habis tandas dimakan seluruh anggota keluarga

 

Menghabiskan waktu di dapur adalah salah satu cara untuk menyenangkan keluarga. Mengapa ? karena di dapur kita bisa berkreasi membuat berbagai menu makanan favorit keluarga. Jika anggota keluarga sedang lengkap berkumpul bisa dipastikan waktu yang saya habiskan di dapur akan lebih lama dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Makan adalah salah satu momen yang bisa meningkatkan kelekatan di antara anggota keluarga. Pada saat makan itulah kita terbiasa berbincang banyak hal di meja makan. Ada satu momen yang paling membuat saya bahagia dalam urusan masak memasak ini yaitu ketika makanan hasil karya masakan saya dapat diterima oleh seluruh keluarga dan habis dimakan tiada bersisa. Hal itu saya rasakan sebagai tanda ucapan terima kasih yang paling tulus dari suami dan anak-anak tercinta. Hilang rasanya seluruh cape dan lelah saat memasak ketika melihat orang-orang yang kita cintai makan masakan saya dengan lahap. Apalagi jika disertai dengan pujian dan jempol dari suami wah rasanya seperti mau terbang saja. Pada saat itulah saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Artikel

  Judul : 3 Hal Yang Perlu Diajarkan Pada Anak Dengan Cara Sederhana Nama Penulis : Indra Mahardika Sumber : https://www.kompasiana.com/indramahardika/628b92fdf1f29865a91a1232/3-hal-yang-perlu-diajarkan-pada-anak-dengan-cara-sederhana?page=all#section2 Tahun terbit :   Mei 2022   Dalam menjalankan biduk rumah tangga pendidikan anak adalah salah satu hal terpenting dan   menjadi fokus perhatian para orang tua yang sudah mempunyai keturunan. Pendidikan anak dalam keluarga adalah kewajiban utama bagi   ayah dan ibu dalam keluarga terutama di masa –masa golden ages. Masalah penanaman karakter dan budi perkerti serta melatih kemandirian anak tidak bisa diwakilkan oleh pengasuh. Sesibuk apapun orang tua mereka harus mempunyai waktu untuk bercengkrama dan waktu khusus dengan anak-anak. Contoh dan suri tauladan adalah pendidikan terbaik dari orang tua kepada anak-anak.   Membaca sebuah artikel dari website kompasiana yang ditulis oleh salah satu kon...

Perjalanan ke Perpusnas

  Sumber foto : Dokumen Pribadi Hari ini saya membersamai anak-anak sekolah tempat saya bekerja mengunjungi Perpustakaan Nasional di Jakarta. Perpustakaan yang kami kunjungi adalah perpustakaan yang terletak di jalan Medan Merdeka Selatan letaknya persis stasiun kereta api Gambir. Kami berangkat dari Sukabumi jam 05.00 sehabis solat subuh dengan 2 mobil hi ace dan 1 mobil minibus. Perjalanan ke Perpusnas ini membawa 31 orang siswa yang tergabung dalam unit kegiatan Duta Literasi dan Eskul Book Club. Sampai di Jakarta jam 08.00 pagi sementara Perpusnas baru buka pada jam 09.00 maka kami pun menunggu sekitar 1 jam. Kami memutuskan mengadakan briefing terlebih dahulu. Dalam briefing dijelaskan beberapa kesepakatan serta tata tertib agar kunjungan berlangsung aman dan lancar. Siswa dibuat dalam beberapa kelompok dengan satu koordinator untuk memudahkan koordinasi. Lantai pertama yang kami tuju adalah lantai 2. Seluruh siswa yang belum mendaftar jadi anggota Perpusnas melakukan pend...

Buku Bajakan : Beberapa Tips Mengenali dan Menghindarinya

  Buku bajakan memang tak bisa dipungkiri sangat banyak beredar di negara kita. Hal ini didukung oleh belum kuatnya penerapan regulasi aturan tentang Undang-Undang Hak Cipta di lapangan. Hal ini dibuktikan pula oleh banyaknya marketplasce yang masih bebas memperjualbelikan buku-buku bajakan di lapak jualan onlinenya. Tere Liye penulis kenamaan di Indonesia sampai menulis satu novel khusus yang berlatar belakang tema pembajakan. Novel tersebut berjudul Selamat tinggal. Novel ini pun sudah saya review di artikel sebelumnya. Sebagai seorang pustakawan, saya menerapkan kebijakan yang tidak bisa ditawar untuk koleksi perpustakaan yang dikelola. Koleksi buku perpustakaan tidak boleh buku bajakan karena perpustakaan harus menghargai hak cipta si penulis buku. Dengan membeli buku original atau asli maka royalti akan masuk ke penulis tersebut. Sebaliknya jika kita membeli buku bajakan maka royalti tidak akan masuk dan menjadi penghasilan penulis. Menulis buku dan ide menulis itu mahal. Me...