Langsung ke konten utama

Saya Pilih Sehat dan Sembuh : Sebuah Cuplikan dari Bab 1

 

Sebuah review dari cuplikan Bab 1 bukunya Tan Shot Yen

yang berjudul Saya Pilih Sehat dan Sembuh.



Di negara berkembang masyarakat masih dominan memanfaatkan jasa layanan kesehatan untuk berobat dan mengobati penyakit. Unsur kuratif masih mendominasi. Padahal esensi sehat itu adalah menjaga sehat itu sendiri bukan kondisi sehabis sembuh dari suatu penyakit. Layanan Kesehatan di negara berkembangumumnya masih  berfokus pada layanan kesehatan untuk mengobati orang sakit agar menjadi sehat.  Sementara layanan yang sifatnya konsultasi kesehatan dan edukasi masyarakat agar paham akan esensi sehat itu sendiri masih kurang termaksimalkan. Pemberdayaan kesehatan sehingga masyarakat memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap kesehatannya lebih popular terjadi di kalangan masyarakat maju.

Sehat itu berpusat pada kesadaran dari tiap-tiap individu untuk berperilaku sehat. Seseorang paham akan apa yang layak dimakan, layak untuk dipikirkan dan apa yang layak untuk disyukuri. Ada tiga aspek penting yang harus dijaga yaitu fisik, emosi dan mental spiritual. Kesadaran tentang kepahaman pada tiga aspek tersebut akan melahirkan pilihan gaya hidup yaitu apa yang pantas dikerjakan, apa yang pantas dipertahankan dan apa yang layak diubah.

Tubuh manusia tidak pernah mengalami perubahan sedikit pun dalam susunan sel-sel dan cara kerjanya. Begitu pun dengan zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia, semuanya tidak mengalami perubahan. Sehingga sejatinya tidak ada yang harus dirubah dalam pola dan gaya hidup sehat dari sejak zaman dahulu hingga sekarang. Gaya hidup dan kemajuan inovasi dalam berbagai bidang telah memaksa manusia untuk mengkonsumsi sesuatu yang tidak sejalan dengan fitrah tubuh manusia.

Seseorang hendaknya bijak untuk menyadari bahwa ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menyusun rendana hidup sehat. yaitu hal-hal yang tidak bisa diubah seperti gender, genetika, gangguan kesehatan bawaan dan ada hal-hal yang bisa diubah diantaranya perilaku, pola makan bahkan literasi.   Seseorang hendaknya berlatih untuk berpikir kritis terhadap pilihan makanan yang sekarang banyak berseliweran dengan berbagai jenis dan bentuknya.  Tidak termakan provokasi iklan atau rayuan promosi  namun menjadi pribadi yang mampu menggunakan akal sehat  dalam memutuskan pilihan dengan benar.

Jadi sehat-Bukan Sekedar Tidak Ada Penyakit namun mampu menjalankan perilaku hidup sehat dan bijak dalam memilih apa yang baik untuk dimakan, dan dipikirkan serta selalu menjadi pribadi yang bersyukur.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Artikel

  Judul : 3 Hal Yang Perlu Diajarkan Pada Anak Dengan Cara Sederhana Nama Penulis : Indra Mahardika Sumber : https://www.kompasiana.com/indramahardika/628b92fdf1f29865a91a1232/3-hal-yang-perlu-diajarkan-pada-anak-dengan-cara-sederhana?page=all#section2 Tahun terbit :   Mei 2022   Dalam menjalankan biduk rumah tangga pendidikan anak adalah salah satu hal terpenting dan   menjadi fokus perhatian para orang tua yang sudah mempunyai keturunan. Pendidikan anak dalam keluarga adalah kewajiban utama bagi   ayah dan ibu dalam keluarga terutama di masa –masa golden ages. Masalah penanaman karakter dan budi perkerti serta melatih kemandirian anak tidak bisa diwakilkan oleh pengasuh. Sesibuk apapun orang tua mereka harus mempunyai waktu untuk bercengkrama dan waktu khusus dengan anak-anak. Contoh dan suri tauladan adalah pendidikan terbaik dari orang tua kepada anak-anak.   Membaca sebuah artikel dari website kompasiana yang ditulis oleh salah satu kon...

Perjalanan ke Perpusnas

  Sumber foto : Dokumen Pribadi Hari ini saya membersamai anak-anak sekolah tempat saya bekerja mengunjungi Perpustakaan Nasional di Jakarta. Perpustakaan yang kami kunjungi adalah perpustakaan yang terletak di jalan Medan Merdeka Selatan letaknya persis stasiun kereta api Gambir. Kami berangkat dari Sukabumi jam 05.00 sehabis solat subuh dengan 2 mobil hi ace dan 1 mobil minibus. Perjalanan ke Perpusnas ini membawa 31 orang siswa yang tergabung dalam unit kegiatan Duta Literasi dan Eskul Book Club. Sampai di Jakarta jam 08.00 pagi sementara Perpusnas baru buka pada jam 09.00 maka kami pun menunggu sekitar 1 jam. Kami memutuskan mengadakan briefing terlebih dahulu. Dalam briefing dijelaskan beberapa kesepakatan serta tata tertib agar kunjungan berlangsung aman dan lancar. Siswa dibuat dalam beberapa kelompok dengan satu koordinator untuk memudahkan koordinasi. Lantai pertama yang kami tuju adalah lantai 2. Seluruh siswa yang belum mendaftar jadi anggota Perpusnas melakukan pend...

Buku Bajakan : Beberapa Tips Mengenali dan Menghindarinya

  Buku bajakan memang tak bisa dipungkiri sangat banyak beredar di negara kita. Hal ini didukung oleh belum kuatnya penerapan regulasi aturan tentang Undang-Undang Hak Cipta di lapangan. Hal ini dibuktikan pula oleh banyaknya marketplasce yang masih bebas memperjualbelikan buku-buku bajakan di lapak jualan onlinenya. Tere Liye penulis kenamaan di Indonesia sampai menulis satu novel khusus yang berlatar belakang tema pembajakan. Novel tersebut berjudul Selamat tinggal. Novel ini pun sudah saya review di artikel sebelumnya. Sebagai seorang pustakawan, saya menerapkan kebijakan yang tidak bisa ditawar untuk koleksi perpustakaan yang dikelola. Koleksi buku perpustakaan tidak boleh buku bajakan karena perpustakaan harus menghargai hak cipta si penulis buku. Dengan membeli buku original atau asli maka royalti akan masuk ke penulis tersebut. Sebaliknya jika kita membeli buku bajakan maka royalti tidak akan masuk dan menjadi penghasilan penulis. Menulis buku dan ide menulis itu mahal. Me...