Langsung ke konten utama

Barang-Barang Awet di Rumah


Barang-barang elektronik di rumah kami relatif awet usianya. Kulkas di rumah usianya lebih tua daripada usia anak sulung kami. Kulkas adalah barang elektronik pertama yang kami beli sejak menikah. Kami membelinya saat si sulung berusia empat bulan di dalam perut. Kami membelinya di toko elektronik dekat rumah. Jika dihitung umurnya berarti sudah 20 tahun menemani dan berada di rumah kami. Kulkas tersebut menjadi saksi tumbuh kembang anak-anak sejak mereka lahir hingga saat ini. Kondisi kulkas masih bagus, hanya pintu frezernya saja yang sudah copot dan satu rak kulkas yang patah. Diluar itu semua kondisinya relatif masih bagus dan bisa digunakan. Kami pun masih belum berpikir untuk menggantinya karena memang kondisinya masih bagus .

Selain kulkas, ada lagi alat elektronik yang juga sudah memiliki umur panjang di rumah kami. Alat elektronik tersebut adalah mesin cuci. Mesin cuci merk TOSHIBA ini kami beli sejak anak sulung kami berumur 5 tahun, sehingga jika dihitung hingga saat ini mesin cuci  kami sudah menemani selama 15 tahun. Sebuah umur yang panjang. Mesin cuci ini menjadi saksi perjuangan kami dalam berjibaku menghabiskan cucian yang banyak di malam hari sepulang kami dari pekerjaan masing-masing. Jika tidak di malam hari kami mencuci di waktu menjelang subuh. Sehingga saat subuh tiba cucian sudah beres terjemur semua.

Jika dibandingkan dengan kondisi kulkas, maka mesin cuci ini sudah bisa dikatakan sedikit rempong dan mulai sakit sakitan. Dia sudah tidak bisa memutar mesin nya otomatis pada saat membilas dan mengeringkan. Jumlah cucian yang dimasukkan harus sedikit demi sedikit baru dia bisa berputar dengan baik. Sehingga dengan kondisinya yang sudah mulai sakit sakitan mesin cuci ini membutuhkan waktu agak lama dalam menyelesaikan pekerjaannya. Disamping itu hasil pengeringnya tidak begitu kering lagi. Bisa dikatakan masih cenderung basah walaupun tidak ada tetesan air. Namun tetap saja jika dibandingkan dengan kondisi dahulu sudah sangat jauh berbeda.

Mesin cuci ini meskipun kondisinya sudah mulai renta kami masih belum ada niat untuk menggantinya dengan yang baru. Prinsip kami selama masih bisa berputar maka akan terus digunakan. Lagi pula jika cuaca mendukung baju akan kering juga. Walaupun musim penghujan datang baju tetap bisa dijemur di dalam rumah dan pada akhirnya pasti akan kering. Kami berdua memang mempunyai prinsip yang sama untuk penggunaan barang-barang elektronik yaitu tidak akan membeli yang baru selama masih bisa dipakai meskipun kondisinya sudah tidak sekuat dulu saat usianya masih muda. Memang seperti itulah barang elektronik, dia akan menyusut kemampuannya seiring dengan bertambahnya usia.

Ternyata masih ada lagi lho barang yang awet berada di rumah kami. Dia adalah sofa di ruang tamu rumah kami. Sofa ini usianya lebih muda dari kulkas namun lebih tua daripada mesin cuci. Kami membelinya 17 tahun yang lalu. Kondisi sofa sudah mengalami reparasi busa dudukan kursinya sebanyak dua kali. Beberapa bagian kayunya sudah keropos dimakan rayap dan kulit kayunya mengelupas. Namun kami lagi-lagi memutuskan untuk tetap mempertahankannya karena masih terlihat bagus dan nyaman untuk diduduki. Bagian kayu yang keroposnya ada di bagian samping kursi.

Meskipun barang-barang di rumah kami sudah berusia tua dan sudah dalam kondisi yang tidak muda lagi namun tidak mengurangi kebahagiaan dan kenyamanan di rumah kami. Rasa nyaman dan bahagia itu tumbuh dari rasa cukup dan menikmati hidup apa adanya. Rumah tetap bisa tampil rapih dan asri meskipun barang-barangnya bukan barang yang mewah dan serba baru. Kami selalu menemukan cinta di dalamnya bersama barang-barang awet dan panjang umur di rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sayur Sop dan Informasi Seputarnya

  https://food.detik.com/sayur/d-5364660/resep-sayur-sop-yang-segar-dan-kaya-nutrisi .Siapa diantara kita yang belum pernah mencicipi sayur sop ? Sepertinya semua pernah mencobanya. Sayur sop ini sangat populer di kalangan masyarakat kita. Apalagi anak-anak, mereka rata-rata menyukai sayur sop. Sop ini berasal dari Bahasa perancis yaitu Soupe yang berarti merendam.   Zaman dulu sop ini terbuat dari roti. Roti yang direndam oleh kuah kaldu. Cara makannya adalah roti dicelupkan pada kuah kental sop. Sop adalah makanan para bangsawan pada saat itu. Seiring perkembangan zaman , saat ini sop hadir sebagai sayur berkuah dan dimakan dengan sendok. Banyak sekali jenis-jenis sop yang ada   dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat kebanyakan. Sayur sop hadir dengan berbagai variasi menu bahan sayur dan ikan. Bahan daging dalam sayur sop bermacam-macam. Sop ayam kampung adalah salah satu sop paling enak dan saya sangat menyukainya. Dari namanya saja kita sudah pasti tahu bahawa sop ...

Mengenal Tsundoku

APA SIH TSUNDOKU ITU ? Pernahkah kita mendengar istilah Tsundoku? Istilah ini mungkin bagi sebagian orang masih terdengar asing di telinga. Tsundoku biasa juga disebut sebagai virus Tsundoku. Tsundoku adalah kata yang berasal dari bahasa Jepang. Menurut beberapa sumber yang saya baca istilah tsundoku diartikan sebagai pola kebiasaan membeli atau memiliki beberapa buku namun tidak diikuti dengan kegiatan membaca buku yang sudah dimilikinya tersebut. Bagi orang yang terpapar virus tsundoku ini mereka akan memperoleh kepuasan ketika bisa memiliki buku yang diinginkannya. Ada kesenangan tersendiri ketika melihat buku koleksi pribadinya berjejer panjang di rak buku. Mereka semata-mata hanya puas, senang dan bahagia ketika memiliki koleksi buku yang banyak. Hanya sebatas pada hal tersebut. Tsundoku berasal dari kata Tunde Oku yang artinya membiarkan sesuatu yang metumpuk dan ditulis. Seiring waktu berjalan kata Oku ditambah satu huruf menjadi doku yang artinya membaca. Istilah yang mulai...

Buku Bajakan : Beberapa Tips Mengenali dan Menghindarinya

  Buku bajakan memang tak bisa dipungkiri sangat banyak beredar di negara kita. Hal ini didukung oleh belum kuatnya penerapan regulasi aturan tentang Undang-Undang Hak Cipta di lapangan. Hal ini dibuktikan pula oleh banyaknya marketplasce yang masih bebas memperjualbelikan buku-buku bajakan di lapak jualan onlinenya. Tere Liye penulis kenamaan di Indonesia sampai menulis satu novel khusus yang berlatar belakang tema pembajakan. Novel tersebut berjudul Selamat tinggal. Novel ini pun sudah saya review di artikel sebelumnya. Sebagai seorang pustakawan, saya menerapkan kebijakan yang tidak bisa ditawar untuk koleksi perpustakaan yang dikelola. Koleksi buku perpustakaan tidak boleh buku bajakan karena perpustakaan harus menghargai hak cipta si penulis buku. Dengan membeli buku original atau asli maka royalti akan masuk ke penulis tersebut. Sebaliknya jika kita membeli buku bajakan maka royalti tidak akan masuk dan menjadi penghasilan penulis. Menulis buku dan ide menulis itu mahal. Me...