Pelarian
Oleh
: Anisa Sustianing
Cerita pendek ini
bercerita tentang seorang perempuan bernama Mira yang hamil di luar nikah. Mira
pergi meninggalkan kota kelahirannya dan pergi dari rumah meninggalkan kedua
orang tuanya. Di perjalanan dia turun dari bis yang ditumpanginya. Mira muntah lalu
dia pingsan. Mira ditolong oleh seorang wanita yang saat di bis duduk di
sebelahnya dan ternyata ketika Mira turun dia ikut turun karena khawatir dengan
kondisi Mira. Wanita tersebut bernama Sarah. Dia seorang dokter. Sarah merawat
Mira dan mengijinkannya tinggal di rumahnya setelah tahu apa yang terjadi.
Suami Sarah tinggal di luar kota. Sarah hanya tinggal bersama kedua anaknya.
Suatu saat suaminya pulang dan ternyata suami Sarah adalah laki-laki yang
menghamili Mira.
Saya memutuskan memilih
cerpen ini karena melihatnya bertengger di list postingan populer di ngodop.com
. Selain itu covernya yang unik yaitu gambar seorang wanita dengan bunga disisi
wajahnya. Melihat judulnya tadinya saya berpikir bahwa cerpen ini bercerita
tentang kisah kawin lari atau sejenisnya namun ternyata bukan. Ceritanya ringan,
simple namun unik dan memberikan kejutan di akhir. Konflik yang disajikan
berlapis-lapis. Pertama ada konflik batin si tokoh utama itu sendiri yang
merasa galau dan bersalah karena tidak bisa menjaga diri. Kemudian konflik
antara pemeran utama dengan rasa benci kepada laki-laki yang menghamilinya.
Masalah hidup Mira yang tidak tahu arah akan kemana setelah mengetahui bahwa
dia dihamili oleh laki-laki tidak bertanggung jawab. Konflik utama muncul di
akhir dan membuat kaget pembaca adalah akhir cerita yang tidak terduga dimana
Mira bertemu dengan laki-laki yang tidak bertanggung jawab itu justru di rumah
wanita yang baik dan telah menolongnya. Laki-laki yang dibencinya adalah suami
wanita yang sangat baik kepadanya. Sungguh sebuah ironi. Satu cerita dengan beberapa
konflik.
Saya akan menguliti unsur
ekstrinsik dan instrinsik cerpen yang berjudul pelarian. Cerita ini ditulis
oleh Anisa Sustianing. Pertama yang akan saya bahas adalah sisi unsur
ekstrinsik. Unsur ekstrinsik sebuah cerpen adalah : Nilai sosial, Nilai Budaya,
Nilai Agama dan Nilai Moral.
1.
Nilai Sosial
Tokoh dalam cerita ini
meskipun ada beberapa namun yang paling dominan adalah interaksi antara Mira
dan Sarah. Interaksi keduanya adalah bagian paling utama dalam cerita ini. Ada nilai-nilai
kebaikan diantara keduanya dalam berinteraksi. Saling tolong menolong dan
membantu sesama dimunculkan dalam cerpen ini. Sarah walaupun dia belum kenal secara
mendalam tentang Mira, namun dia mau menolong Mira bahkan mempersilahkannya
untuk tinggal di kediamannya sampai kondisinya membaik.
2.
Nilai Budaya
Adat ketimuran sangat
kental dan dipegang teguh dalam alur cerita di dalam cerpen yang berjudul
pelarian ini. Budaya adat kita yang memberi rambu-rambu aturan bagaimana
bergaul dengan lawan jenis sebelum menikah. Hamil di luar nikah adalah sesuatu
yang tabu dan memalukan. Dalam masyarakat kita, hubungan suami istri itu tidak
boleh dilakukan oleh pasangan yang belum menikah. Norma tersebut jika dilanggar
maka akan berdampak pada pemberian sangsi sosial kepada orang yang melanggar
tersebut. Sangsi sosial di masyarakat seringkali dirasakan oleh seseorang lebih memberi penderitaan dan menakutkan dibandingkan
dengan hukuman penjara.
3.
Nilai Agama
Dalam cerpen pelarian ini
sang tokoh utama, menyadari jika dirinya telah melakukan dosa besar yaitu berzina
dengan laki-laki yang bukan muhrim. Bahkan hingga mengakibatkan dia mengandung
di luar pernikahan. Dari penggambaran rasa penyesalan ini menunjukkan bahwa ada
nilai-nilai agama yang melekat pada cerpen ini. Perasaan bersalah karena sudah
melakukan sebuah dosa adalah penggambaran dari unsur ekstrinsik pada poin nilai
agama. Tokoh utama masih memiliki rasa malu kepada Tuhan dan orang tua karena
sudah melakukan sebuah dosa.
4.
Nilai Moral
Latar belakang cerpen
pelarian ini memberi gambaran tentang etika dan akhlaq yang ada dalam masyarakat
sekitarnya. Di awal cerita digambarkan bahwa tetangga Mira yang bernama Tuti yang
habis dimarahi dan dipukuli oleh ayahnya karena hamil di luar nikah. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat masih menjunjung tginggi nilai moral yang
dipegangnya. Merasa malu jika mempunyai anak hamil di lluar nikah.
Itulah ulasan mengenai unsur ekstrinsik cerpen pelarian ini. Selanjutnya saya akan membahas tentang unsur instrinsik dalam cerita karangan Anisa Sustianing ini.
Berikut adalah
unsur instrinsik cerpen pelarian :
Tema
Cerpen ini mempunyai tema tentang norma etika pergaulan antara lawan jenis.
1.
G Gaya Bahasa
Penulis menggunakan gaya bahasa
yang ringan dan mudah dimengerti. Kosakata dan pilihan diksi yang mudah namun
beragam. Gaya bahasa yang digunakan ada yang sifatnya simile namun ada juga
yang bersifat hiperbola. Alur cerita mengalir dengan sederhana namun menarik.
2.
Tokoh dan penokohan
Tokoh yang dimunculkan
berbeda beda karakter dan saling melengkapi untuk keutuhan ceita hingga
terlihat menarik. Ada tokoh antagonis yang digambarkan dengan begitu galak dan
tegasnya orang tua kepada anak. Namun ada juga penokohan yang rapuh, putus asa
dan dalam jiwa yang galau. Penokohan dengan karakter yang bermacam macam mampu meningkatkan
antusias minat pembaca membaca cerpen hingga tuntas. Beragam karakter tampil dan
memperkaya keseruan cerita pendek ini.
3.
Latar
Dalam cerpen ini tidak
disebutkan secara detail dimana latar belakang seting ceritanya. Hanya
digambarkan sebuah tempat yang jauh dari perkotaan. Latar waktu nya adalah dimasa
kini karena bercerita tentang sesuatu yang terjadi di saat ini. Sedangkan latar
suasana nya adalah suasana sedih karena tokoh utama dilanda kesedihan sebab tokoh
utama hamil di luar nikah. Kondisi jiwa yang galau dan dalam tekanan yang
tinggi karena takut pada orang tuanya.
4.
Amanat
Cerpen ini mempunyai
pesan moral kepada pembaca dari cerita yang tersaji dan dari karakter tokoh
yang tercipta yaitu :
- a. Perempuan harus bisa menjaga diri dan menjaga pergaulan
- b.
Seorang anak harus menuruti pesan orang
tua jika ingin hidup selamat dan bahagia
- c.
Jangan mudah percaya kepada ucapan
seseorang apalagi yang belum kita kenal secara utuh
- d.
Sebagai manusia harus mempunyai jiwa
penolong dan membantu sesama
Alur
Cerpen ini mempunyai alur maju mundur. Ada alur mundurnya karena menceritakan kisah di masa lalu ketika hubungan Mira dan kekasihnya terjadi sehingga mengakibatkan kehamilan di luar nikah tersebut. Selain itu juga ada kisah dua tahun lalu ketika tetangganya ribut karena anaknya hamil di luar nikah. Selebihnya alur cerita maju
Sudut Pandang
Cerita Pendek yang berjudul pelarian ini mempunyai sudut pandang orang pertama karena memakai kata Aku . Di dalam cerpen ini orang pertama yang sedang bercerita
Demikian ulasan tentang
cerita pendek yang berjudul Pelarian karya Anisa Sustianing. Cerpen ini bisa
ditemui di website ngodop.com dengan link lengkap di https://www.ngodop.com/2020/04/pelarian.html
.
Komentar
Posting Komentar