Episode 5
Di sebuah ruangan kerja
yang artistik dan cukup besar duduk seorang laki-laki dengan perawakan tinggi
besar dan berkulit putih memakai kacamata. Dia adalah Rey, duduk di hadapannya
seorang laki-laki dengan hidung mancung dan kacamata bundarnya yang khas. Ya
dia adalah Gagah suami Dona.
“Gagah..saya butuh dana
dalam jumlah besar. Kamu sedang butuh obat itu dalam jumlah banyak kan. Kami
bisa beri rabat yang besar, kamu tidak akan rugi berbisnis dengan kami.”
“Saya memang butuh obat
itu tapi..ini obat terlarang yang tidak boleh diperjualbelikan secara bebas,
jika terendus pihak kepolisian habislah kita. Kita harus bermain cantik.” Oh
iya, anda benar-benar sedang butuh dana segar pa Rey?”
‘Iya…saya sedang butuh
dana cash saya harap kamu bisa membantu.”
“Oh itu masalah gampang,
namun ada syaratnya. Saya mau membeli obat itu dan memberi anda dana yang besar
jika anda ijinkan istri anda menjadi milik saya.”
Rey terhenyak, tidak
menyangka Gagah akan mengajukan permintaan seperti itu. Rey memang tahu jika
selama ini Gagah ada main sama istrinya, namun tidak menyangka akan meminta
secar vulgar seperti ini. Dalam hatinya dia merasa sangat jengkel kepada Gagah.
Dia benar-benar laki-laki bangsat. Tapi situasinya benar-benar sulit. Rey
sangat membutuhkan dana besar dan yang bisa memberikannya saat ini hanya Gagah.
“Anda mau bangkrut kan? Saya
sangat paham kondisi keuangan perusahaan anda saat ini.”
Laki-laki yang disapa Rey
tersebut terdiam mematung. Kondisinya benar-benar sulit.
“Gah…aku….”
“Ceraikan istrimu,
biarkan aku memilikinya selanjutnya aku akan menolongmu.”
“Baiklah…sepakat.”
Walau dengan hati hancur
Rey menyetujui permintaan Gagah.
Perjalanan bisnis mereka
pun dimulai.Sebuah bisnis yang membawa mereka ke jurang kehancuran.
*******
Sementara itu, Mira masih
berusaha membuka tabir rahasia yang menyelimuti kisah suami sahabatnya Dona dengan
bantuan suaminya. Mira terus mencari tahu dengan keahliannya di bidang data
Science, menjelajah di berbagai basis data dunia maya. Suaminya mencari data jejak
sepak terjang bisnis Gagah dan Rey. Bagaikan pepatah yang mengatakan bahwa
sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga, begitupun dengan sepak
terjang Rey dan Gagah serapih apapun mereka bersandiwara menampilkan topeng
baik mereka di hadapan banyak orang ternyata ada satu celah yang tidak
termainkan dengan sempurna. Pasword database perusahaan Gagah tidak begitu kuat
lapisan keamanannya sehingga mampu dibaca jejak digitalnya oleh Mira.
Terbukalah semua rahasia yang mereka sembunyikan selama ini. Suami Mira
berkoordinasi dengan pihak kepolisian menyiapkan cara penangkapan dan
penjebakan dengan cara yang halus dan serapih mungkin.
Sementara itu, Rey dan Gagah
masih tenang saja. Mereka tidak menyadari sepak terjangnya sudah dikuntit oleh
pihak kepolisian. Begitupun jejak Gagah dalam perselingkuhannya dengan istri Rey,
Gagah masih belum menyadari bahwa Dona sudah mengetahui semua kelakuan buruknya.
Namun Dona tidak bertindak gegabah. Dia masih bersabar untuk menanti saat yang
tepat dalam bertindak. Namun ada satu hal yang tidak diketahui oleh Dona yaitu
kejahatan Gagah dalam berbisnis obat terlarang bersama Rey. Mira pun tidak
memberitahukannya kepada Dona demi keamanan proses penyidikan bersama polisi.
Sampai suatu petang , saat
Dona sedang bersantai dan bercengkrama dengan Gagah dan Amira anaknya yang
sedang lucu-lucunya, tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan pasukan berseragam
coklat yang sudah mengepung rumahnya. Ternyata saat itulah polisi mencokok Gagah
dan Rey di waktu bersamaan namun tempat yang berbeda.
“Mana yang bernama Gagah.”
teriak para pasukan berseragam coklat tersebut sambil menyerbu masuk.
Dona menjerit ketakutan
sambil memeluk Amira yang menangis.
Tanpa perlawanan Gagah
digiring masuk mobil polisi yang membawanya pergi. Dona terpaku badannya
bergetar hebat, dia belum paham apa yang sedang terjadi. Sigap Dona memencet no
telp Mira dan menghubunginya sambil menangis
“Mir, mas Gagah ditangkap
polisi, apa yang terjadi Mir..aku tidak mengerti.”
“Dona…saya segera datang ke
rumahmu. Tenang ya Don.”
Suara Mira terdengar
menenangkan di ujung telepon sana.
Dona menangis terus
menangis, sambil menggendong Amira dia berlari menaiki tangga. Apes bagi Dona,
karena tidak melihat tangga yang dia tapaki, Dona terpeleset. Untungnya dia
masih bisa berpegangan ke tiang tangga, namun tidak bisa menahan Amira untuk
tetap dalam dekapannya. Amira terlepas dari pelukannya dan terjun bebas dari
atas tangga rumahnya yang tinggi. Amira meninggal seketika. Dona histeris
menjerit. Pada saat yang bersamaan Mira pun datang ke rumah Dona. Mira sigap
menelepon rumah sakit dan pa Irwansyah ayah Dona.
*****
Sejak peristiwa itu, Dona
mengalami shock dan depresi berat. Tidak bisa diajak berkomunikasi,
pekerjaannya hanya menangis dan memeluk boneka kesayangan Amira. Sementara itu,
satu minggu setelah penangkapan datang kabar kepada pa Irwansyah bahwa Gagah
mati gantung diri di ruang tahanan. Bukan main sedihnya pa Irwansyah menghadapi
kenyataan anaknya Dona yang mengalami depresi serta menantunya mati gantung
diri.
*****
Teras rumah sore itu terasa
hening, pa Irwansyah menghela nafas panjang. Dia menatap kedua tamunya dengan
tatapan yang sendu.
“Saya sudah bercerita
tentang apa yang terjadi pada Dona. Berat memang ujiannya, namun mudah-mudahan
Allah berikan kesembuhan bagi anak saya.
Episode selanjutnya dari
kehidupan Dona pun barulah dimulai. Akankah kaca yang retak itu mampu
memantulkan cahaya kembali dengan sempurna ? Semoga….
===TAMAT===
Komentar
Posting Komentar